Tajuk Tamu Tribun Manado
Misteri Kata ‘Terima Kasih’ dalam Bahasa ne Makatana Minahasa
Kata terima kasih asli Minahasa masih bisa dilacak dalam kalimat ini: SESE KO TOLE A NAI, makairangenokan.
Ya masih pro kontra, tapi contoh semacam ini bukan saja 200 contoh, tapi sudah hampir ribuan contoh persamaan dan kemiripan atau keterhubungan yang dibuat oleh WHB terkait bahasa Minahasa berasal dari bahasa Han.
Dan ini bisa orang dengarkan dan baca, bisa dilafalkan sendiri, walau memang perlu pemahaman tertentu tentang bunyi-bunyi monosilabel (4 bunyi) dan cara pingyin atau wade-giles yang merupakan cara transliterasi atau alih aksara Han ke Latin. Diduga bahasa Minahasa Han monosilabel ini berubah menjadi berformat multisilabel baru sejak zaman kolonial di negeri Minahasa sejak bahasa Melayu dan bahasa Belanda yang berbasis huruf Latin multisilabel menjadi bahasa pengantar lisan dan tulisan di sekolah-sekolah.
Bagaimana pun juga, ini adalah temuan besar yang perlu dipelajari lebih mendalam dan diteliti lebih lanjut... Karena memang sangat faktual fenomenologis, dan biasanya susah dibantah kalau tak ada bukti sebaliknya lebih meyakinkan dengan temuan lain.
Jelas pengetahuan lama tentang bahasa dan budaya leluhur Minahasa hanya akses dan rujukan pembanding tapi tidak bisa selalu mesti jadi pegangan mutlak lagi kalau sudah ada yang baru.
Hanya butuh logika sederhana untuk memahami temuan ini, yakni pahami dulu temuan yang tertuang dalam buku Leluhur Minahasa dan Penguasa Dinasti Han (Pohon Cahaya, Yogyakarta, 2018).
Makapulu sama,
Tarumakase laker,
Tamber wangko,
Xie xie. (*)
Baca juga: Sosok Presiden Soekarno, Dagestan, Makam Imam Bukhari dan Khabib Nurmagomedov
Baca juga: Jika Tidak Ada Halangan, Pemenang Pilpres AS Diumumkan Malam Ini Juga
Baca juga: Bagaimana Dampaknya Pilpres AS Trump Vs Biden Terhadap Bisnis Tambang Indonesia?