Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tajuk Tamu Tribun Manado

Meneropong Langkah Menteri Nadiem Makarim

Naskah pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam rangka peringatan Hari Guru viral beberapa hari ini.

Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019). Raker tersebut beragendakan perkenalan dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tribunnews/Jeprima 

Oleh:

M Bayu Prakoso Aji SST
Statistisi Ahli Pertama BPS Kota Manado

NASKAH pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam rangka peringatan Hari Guru viral beberapa hari ini.

Dua halaman naskah pidato Menteri Nadiem Makarim menjadi perbincangan netizen lantaran gaya bahasa lugas dan isi yang to the point merupakan hal baru dan berbeda dari pidato peringatan hari nasional yang lainnya.

Dengan pidato gaya baru ini, Menteri Nadiem banjir pujian dan membawa peringatan Hari Guru tahun ini menjadi berbeda dari sebelumnya.

Bahkan upacara peringatan Hari Guru bisa selesai lebih cepat dari biasanya.

Perhatian dan harapan Menteri Pendidikan baru ini tergambar jelas dalam kalimat pidatonya.

Dalam isi pidato tersebut, Nadiem Makarim menyadari bagaimana mulia dan berat tugas para guru.

Anjungan Dukcapil Mandiri Diluncurkan, Tito: Potensi Korupsi Hilang

Seperti memahami keresahan dan harapan guru, Menteri Nadiem memberikan isyarat bahwa beliau siap menjadi penolong untuk menghapus keresahan dan mewujudkan harapan.

Beliau menegaskan akan membantu dan menjaga perubahan di dunia pendidikan Indonesia.

Beliau juga akan terus berjuang dalam mencapai kemerdekaan belajar Indonesia.

Mundur Seleksi CPNS 2019 Denda Rp 100 Juta

Beberapa poin yang akan diusahakannya untuk menghilangkan keresahan guru ini antara lain: Penyederhanaan peraturan bagi guru dan proses adminstrasi birokrasi agar tidak memberatkan dan menghabiskan waktu guru, perbaikan kurikulum yang lebih mengakomodasi rasa keingintahuan milenial dan lebih eksploratif, mengembangkan cara dan struktur berpikir anak dalam menghadapi persoalan, sehingga peserta didik tidak hanya menghafal dan menjadikan sekolah sebagai lembaga mekanisasi dan penyeragaman pemikiran.

Selain itu, Pak Menteri sepertinya juga akan membuka lebar jalur inovasi di dunia pendidikan.

Pada bagian akhir pidato, Nadiem mengisyaratkan kesadaran bahwa gerakan perubahan pendidikan Indonesia bertumpu pada guru.

Gaji Ahok Capai 3,2 Miliar, Direktur Pemasaran Pertamina: Tidak Benar, Itu Hoaks

Gerakan perubahan yang dilakukan oleh gurulah yang akan menjalankan proses perubahan pendidikan di Indonesia.

Sebaik apapun aturan atau kurikulum yang disediakan oleh regulator hanya akan sampai pada kulit perubahannya saja.

Interaksi guru dengan peserta didik, cara belajar dan mengajar, dan inovasi dalam menyampaikan isi kurikulum merupakan hal yang benar benar menjalankan gerakan perubahan.

Kopilot Wings Air yang Bunuh Diri Terikat Kontrak 18 Tahun

Pada kesempatan lain sebelum pidato ini, Menteri Nadiem Makarim juga pernah menampaikan gagasan yang sama.

Dalam sambutan pada acara Google4ID 2019 di Jakarta, beliau menyampaikan akan memosisikan dirinya dan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai enabler dalam ekosistem pendidikan nasional, bukan lagi hanya menjadi regulator/pembuat kebijakan.

Beliau ingin memosisikan diri sebagai lembaga yang memberikan solusi, bantuan, dan pelayanan atas harapan kemajuan dan tercapainya cita cita pendidikan Indonesia.

Ahok Dilantik jadi Komisaris, Intip Penampilannya di Website Pertamina, Tanpa Pakai Kacamata

Beliau juga menyampaikan betapa kompleks dunia pendidikan. Untuk mengatasi ini, diperlukan banyak sekali inovasi baru.

Menurut beliau, organisasi yang bagus adalah organisasi yang bisa terus menerus berinovasi secara autonomous untuk melakukan perbaikan guna menghadapi permasalahan dan tantangan yang dihadapi.

Untuk menghadapi perkembangan dunia digial dan era industrialisasi 4.0, dibutuhkan SDM unggul yang bewawasan global, kompeten, dan berwatak kuat.

Profil dan Rekam Jejak Rudiantara Jabat Direktur Utama PLN, Cek Harta Kekayaannya

Menurut hikmatnya, ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki SDM unggul Indonesia di masa mendatang.

Keempat hal tersebut adalah: kemampuan bahasa Inggris, pemrograman, psikologi, dan statistik.

Di samping untuk memenuhi kebutuhan era digital, ke empat disiplin ilmu ini memiliki efek samping jika dimiliki individu.

Bahasa Inggris, misalnya, dengan menguasainya orang akan merasa lebih percaya diri, lebih berani saat berkomunikasi, berkolaborasi ataupun berkompetisi secara global.

Istana Angkat Bicara Calon Menteri Diminta Rp 500 M: Tak Masuk Akal

Bahasa pemrograman tidak hanya ilmu dalam membuat software.

Bahasa pemrograman bisa membantu mengajarkan cara berpikir, berstruktur dalam mendefinisikan, dan menyelesaikan masalah.

Banyak sekali perubahan yang ingin dicapai. Namun, guru juga manusia. Banyak keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.

Peningkatan kompetensi dan menyiapkan guru untuk menjalankan misi perubahan semoga tidak terlupakan.

Sebagai enabler, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seharusnya mempersiapkan segala aspek agar pergerakan perubahan bisa terealisasi.

Arah perbaikan Indonesia belum secara lugas disampaikan oleh Menteri Nadiem Makarim.

Setidaknya begitulah opini dalam membaca pergerakan dan pernyataan beliau di berbagai kesempatan.

Kita akan melihat beberapa tahun kedepan bagaimana dunia pendidikan di bawah nakhoda baru.

Atau setidaknya kita akan melihat kebijakan yang akan diambil bapak menteri setelah 100 hari pertama menjabat. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved