Balik Arah Dukung PDIP: Yasti Tanyakan Caleg Champions PDIP, Olly Bidik BMR
Tidak ada kawan dan lawan abadi dalam politik! Manuver Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagouw menarik perhatian publik.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Sebut dia, Yasti dalam ucapannya hanya menyebut kata menang tapi tak eksplisit menyebut juara satu, dua atau tiga. Menurutnya, menang tak selalu mesti nomor satu. "Bisa saja nomor dua atau tiga," kata dia.
Dikatakan Felly, Yasti adalah Bupati hingga ucapannya pasti sudah diperhitungkan. Felly meminta untuk menanyakan langsung kepada Yasti perihal masalah tersebut.
"Saya tak bisa tanggapi banyak, silahkan tanya pada yang bersangkutan," kata dia.

BMR Akan Sulit Tanpa Olly
Ferry Liando, pengamat politik dari Univesitas Sam Ratulangi mengatakan, terkadang politik itu sangat sulit ditebak. Banyak hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Banyak yang tidak mustahil menjadi mustahil.
Kondisi yang kadang aneh ini terjadi karena kepentingan. Politik tidak mengenal adanya kawan, tidak juga mengenal adanya lawan. Yang ada hanyalah kepentingan. Kadang lawan politik bisa dimanfaatkan untuk sebuah kepentingan, sebaliknya kawan bisa menjadi korban untuk sebuah hal yang sama.
Selama ini, Yasti dikenal sebagai simpatisan Nasdem. Terbukti beliau sering terlibat dalam acara parpol itu.
Belakangan beliau berselisih paham dengan Pemprov (Sulut) terkait pengalihan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di Bank SulutGo. Publik dibuat geger soal sikap itu. Sebab Yasti diusung PDIP saat pilkada sehingga menjadikannya sebagai Bupati Bolmong.
Tentu belum ada yang bisa berspekulasi terkait sikap Yasti mendukung PDIP pada pemilu kali ini, terutama terhadap pencalonan Adriana Dondokambey.
Namun ada beberapa kemungkinan menjadi penyebab jika dukungan itu benar ada. Pertama baik PDIP maupun Nasdem memiliki kepentingan yang sama terhadap pemenagan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Kedua, dukungan Yasti itu bisa saja sebagai cara untuk menghalangi kekuatan salah satu caleg PDIP yang selama ini tidak sejalan dengan dia, yakni Pak Herson (Mayulu). Ketiga, bisa saja berkaitan dengan perjuangan pembentukan Provinsi BMR. Sebab Yasti sadar, tanpa Olly maka akan sulit BMR itu diperjuangkan.
Tiga hal ini bisa benar bisa juga salah. Sebab dalam politik, apa yang tampak, sesungguhnya bukanlah hal yang sebenarnya. Begitu juga sebaliknya. Namun kepentingan Yasti mendukung PDIP, biasanya akan terjawab beberapa waktu kemudian. (fer/art)