Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kampanye dan Debat Capres ‘Mubazir’: Begini Penjelasannya

Kontestasi Pilpres 2019 tambah panas! Kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunwow
Fakta Jelang Debat Pilpres 2019, Polemik Pencopotan Panelis hingga Hasil Survei Terbaru 

Sebab, mayoritas masyarakat sudah lama terpolarisasi dan memiliki pilihannya masing-masing. "Jadi mayoritas masyarakat yang menonton debat hanya untuk menunjukkan dukungan kepada paslon yang didukungnya, dan mencari kesalahan paslon lawan," kata Djayadi.

Menurut dia, debat kandidat hanya akan berpengaruh kepada masyarakat yang belum menentukan pilihan serta pemilih mengambang. Namun, biasanya jumlahnya tidak banyak.

LSI Denny JA mencacat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin berada di angka 54,8 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga hanya mendapat 31,0 persen suara.

Selisih yang terbilang cukup tinggi itu dikarenakan masuh ada 14,2 persen responden yang belum memutuskan pilihannya, atau tidak memberikan jawaban. Survei LSI Denny JA dilakukan pada 18-25 Januari 2019.

Adapun responden yang digunakan ada 1.200 dan tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,8 persen.

Survei Populi Center dilakukan pada 20-27 Januari 2019 menggunakan metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka di 34 provinsi.

Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf unggul 54,1 persen dibandingkan Prabowo-Sandiaga, di mana pasangan 02 hanya memperoleh angka 31,0 persen. Dari 1.486 responden, 14,9 persen tidak memberikan jawaban.
Diketahui, pada survei sebelumnya, pada Desember 2018, elektabilitas Jokowi mencapai 52 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 30,7 persen.

Charta Politika melakukan survei pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019. Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan perolehan 53,2 persen suara. Prabowo-Sandiaga mendapat 34,1 persen suara. Ada 12,7 persen responden lainnya memilih tidak tahu harus memilih siapa, atau tidak memberikan jawaban.

Berdasarkan rilis dari Charta Politika, survei ini menggunakan sebanyak 2.000 responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia, dengan cara wawancara tatap muka langsung menggunakan kuesioner terstruktur.

Survei menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Indikator Politik melakukan survei ini dilakukan pada 16-26 Desember 2018. Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,9 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga elektabilitasnya 34,8 persen. Ada 9,2 persen responden memilih tidak tahu atau tidak memberikan jawaban. Kemudian 1,1 persen sisanya memilih untuk golput.

Survei Y-Publica pada 26 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019 menunjukkan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 53,5 persen. Prabowo-Sandiaga 31,9 persen. Sebanyak 14,6 persen responden belum memutuskan pilihan.

Survei Median pada 6-15 Januari 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat 47,9 persen. Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Dari keseluruhan responden, ada 13,4 persen yang belum menentukan pilihannya di Pilpres 2019.

Saiful Munjani Research & Consulting (SMRC) paling akhir lakukan survei pada 7-14 September 2018. Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan 60,4 persen.
Prabowo-Sandiaga sebesar 29,8 persen.

Kemudian 9,8 persen responden tidak memberikan jawaban. (Tribun/dtc/kps/inc)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved