Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kampanye dan Debat Capres ‘Mubazir’: Begini Penjelasannya

Kontestasi Pilpres 2019 tambah panas! Kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunwow
Fakta Jelang Debat Pilpres 2019, Polemik Pencopotan Panelis hingga Hasil Survei Terbaru 

"Hoaks yang menyerang Jokowi tidak sepenuhnya berpengaruh di masyarakat pemilih yang kritis," tegas Pareira.

Generasi milenial pun yang merupakan bagian pemilih terbanyak imbuh dia, lebih berpihak pada pasangan Jokowi-Ma’ruf. "Kelompok ini kritis dan menolak isu-isu negatif, pesimisme yang berkembang selama ini. Karena mereka melihat fakta-fakta optimisme yang terjadi di bangsa ini," jelas Pareira.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga enggan ambil pusing dengan hasil survei. "Berapapun angka yang sudah diperoleh oleh Prabowo-Sandi, kerja keras untuk mengamankan dukungan warga harus semakin kuat. Kami ini penantang, yang tidak seberkuasa petahana dan sebanyak uang petahana, jadi kami tidak akan pusingkan survei elektabilitas," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini kepada wartawan, Minggu (10/2/2019).

Lagipula, kata Faldo, pihaknya tak menjadikan hasil survei sebagai patokan kemenangan Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, antusiasme warga menjadi bukti sang paslon didukung rakyat.

"Apapun hasil surveynya, bahkan survey internal kami yang bilang jaraknya tidak begitu jauh, belum kami jadikan patokan. Agenda besar kami dari rumah ke rumah. Bang Sandi sedang sering ke Jawa Tengah karena beberapa daerah di sana merasakan betul dampak dari pembangunan infrastruktur yang tidak prorakyat kecil. Pak Zul kemaren beberapa hari di Jawa Timur. Apapun hasil surveinya, kami harus berlari lebih kencang," tuturnya.

"Berapapun angka yang sudah diperoleh oleh Prabowo-Sandi, kerja keras untuk mengamankan dukungan warga harus semakin kuat. Kami ini penantang, yang tidak seberkuasa petahana dan sebanyak uang petahana, jadi kami tidak akan pusingkan survei elektabilitas. Kalau mereka enak, bisa bilang 'jangan lewat jalan TOL' ke pendukung 02 atau 'yang gaji siapa?' ke ASN. Kalau kami kan tidak bisa dan tidak mau, ya satu-satunya jalan, yakinkan warga dari pintu ke pintu," imbuh Faldo.

Selain itu, bagi Prabowo-Sandiaga, pemilu tak melulu soal kalah dan menang. Pemilu, kata Faldo, juga sebagai ajang pendidikan politik.

"Ingin sebagai momentum peningkatan kualitas demokrasi. Selama ini, nyebut hoax dan Propaganda Rusia, terus dibantah oleh Kedutaan Rusia. Ternyata, Facebook juga menyebut tim petahana terkait dengan Saracen. Kalau Facebook benar, Kami menduga rezim ini memang sumber kebencian yang kita tonton setiap hari," katanya.

Politikus PAN itu juga mengatakan, hasil survei juga bukanlah tolak ukur kemenangan seorang kandidat. Sebab, lembaga survei kerap tak transparan dengan metode dan data yang diperoleh.

"Dalam UU, butuh lima puluh plus satu untuk memenangkan pemilu. Artinya, survei itu juga bisa dibaca dengan cara lain, yaitu pasangan petahana memiliki jarak 6 persen pada kekalahan. Survei kalau digunakan untuk propaganda ini bahaya, coba buka datanya saja semua. Berapa kemantapan memilihnya? Tidak banyak yang berani buka," ujar Faldo. 

7 Hasil Survei

Survei Populi Center menunjukkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,1 persen, sementara Prabowo-Sandi 31,0 persen. Adapun yang tidak menjawab sebesar 14,9 persen. "Hasil ini relatif sama dengan temuan survei pada bulan-bulan sebelumnya," kata peneliti Populi Center Dimas Ramadhan saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Survei sebelumnya yang digelar Desember 2018 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 52 persen dan Prabowo-Sandi 30,7 persen.

Artinya, tak ada perubahan signifikan elektabilitas kedua paslon pascadebat kandidat pertama pilpres 2019 yang digelar pada 17 Januari lalu.

Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan yang hadir sebagai penanggap menilai wajar jika debat kandidat tak berpengaruh signifikan pada elektabilitas kedua paslon.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved