Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Dana Hibah GMIM

Sidang Pledoi Kasus Dana Hibah GMIM, Steve Kepel Bacakan Puisi, Kutip Ayat Alkitab

Selama jadi pejabat, Steve Kepel pernah mengawal sejumlah proyek nasional strategis seperti Ring Road, RS Mata, RS ODSK dan lainnya.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Arthur Rompis
BACA PLEDOI - Terdakwa kasus dana hibah GMIM Steve Kepel membacakan pledoi dalam sidang kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Sulut ke GMIM di Pengadilan Negeri Manado, Senin (24/11/2025). Steve Kepel mengaku tak pernah meminta dana hibah saat berkomunikasi dengan Ketua Sinode GMIM Hein Arina.  

Ringkasan Berita:
  • Terdakwa kasus dana hibah GMIM Streve Kepel membacakan pledoi.
  • Streve Kepel mengaku tak pernah meminta dana hibah.
  • Steve Kepel merasa kasus itu menghancurkan fondasi hidupnya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terdakwa kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Sulut ke GMIM Steve Kepel membacakan pledoi dalam sidang kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Sulut ke GMIM di Pengadilan Negeri Manado di Kelurahan Kima Atas, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulut, Senin (24/11/2025). 

Steve Kepel menutup dengan puisi.

Isinya tentang pengabdiannya dengan penuh integritas di ladang pelayanan gereja dan sebagai birokrat. 

Kepel bercerita, ia lahir dari keluarga Kristen yang sederhana.

Baginya GMIM adalah rumah rohani integritas. 

"Saya pernah menjadi ketua pembangunan gereja dan terlibat aktif," kata dia. 

Sebagai ASN, ia merangkak dari bawah hingga mencapai posisi Sekprov.

Selama jadi pejabat, ia pernah mengawal sejumlah proyek nasional strategis seperti Ring Road, RS Mata, RS ODSK dan lainnya.

"Itu tanpa pernah ada persoalan hukum," katanya. 

Saat ditunjuk jadi ketua panitia perkemahan, dirinya menjalani dengan kesadaran penuh dan integritas. 

Dia menganggap itu sebagai pelayanan pada Tuhan. 

"Panitia kerja keras, yang hadir 30 ribuan pemuda, kami bangun infrastruktur yang dapat melayani masyarakat," katanya. 

Mantan Sekretaris Dinas PUPR Sulut tersebut mengaku tak pernah meminta dana hibah saat berkomunikasi dengan Ketua Sinode GMIM Hein Arina. 

Ia tak pernah melakukan intervensi. 

"Saya baru tahu bahwa perkemahan dibiayai dengan dana hibah saat laporan pertanggung jawaban setelah kegiatan," kata Alumni PPRA LXIII Lemhanas RI 2022 ini.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved