Lipsus Warga Sulut ke Luar Negeri
Nasib 2 Warga Sulut yang Kabur dari Perusahaan Scammer Myanmar, BP3MI Sulut Tunggu Petunjuk Pusat
Kepala BP3MI, Moh. Syachrul Afriyadi mengatakan, saat ini dua warga Sulut, berada di RPTC Kemensos RI.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Frandi Piring
Ringkasan Berita:
- Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara menunggu petunjuk pusat terkait keberadaan dua warga Sulawesi Utara yang kabur dari perusahaan online scammer di Myanmar.
- Kepala BP3MI Sulawesi Utara (Sulut), Moh. Syachrul Afriyadi mengatakan, saat ini dua warga Sulut, berada di RPTC Kemensos RI.
- Dari total 26 orang, ada 2 warga Sulawesi Utara (Sulut) yang ikut dalam pelarian tersebut.
- Mereka awalnya adalah pekerja di kawasan KK Park, Myawaddy, Myanmar.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara menunggu petunjuk pusat terkait keberadaan dua warga Sulawesi Utara (Sulut) yang kabur dari perusahaan online scam di Myanmar.
Kepala BP3MI, Moh. Syachrul Afriyadi mengatakan, saat ini 26 warga negara Indonesia, termasuk dua warga Sulut, berada di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Kemensos RI.
"Kami menunggu petunjuk dari pusat sebab penanganannya merupakan wewenang Kementerian Sosial," kata Afriyadi, Jumat (7/11/2025).
Syachrul Afriyadi menjelaskan, kedua orang tersebut beridentitas masing-masing MM warga Tomohon dan JL warga Bolaang Mongondow Timur (Boltim)
Ia menyebut, pihaknya masih terus berkoordinasi untuk pemulangan kedua korban ini ke Sulut.
"Belum ada info terkait pemulangan ke Manado kapan, karena mereka masih dalam penyelidikan Bareskrim.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 26 warga negara Indonesia (WNI) yang kabur dari pusat penipuan daring atau online scam Myanmar telah kembali ke Indonesia.
Mereka dievakuasi ke Indonesia pada hari, Rabu (29/10/2025).
Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok dan KBRI Yangon untuk memulangkan warga Indonesia tersebut.
Dari total 26 orang, ada 2 warga Sulawesi Utara (Sulut) yang ikut dalam pelarian tersebut.
Keduanya telah tiba di Indonesia bersama rombongan WNI lainnya.
Mereka awalnya adalah pekerja di kawasan KK Park, Myawaddy, Myanmar.
Beberapa waktu lalu, Syachrul Afriyadi juga mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi untuk pemulangan kedua korban ini ke Sulut.
"Yang pasti kita terus berkoordinasi agar kedua warga kita ini bisa secepatnya bertemu dengan keluarga masing-masing," pungkas Syachrul.
Banyaknya Aduan ke BP3MI Sulut
| Polsek Bandara Manado Gagalkan Keberangkatan 3 Pekerja Migran Ilegal, Tujuan Thailand dan Kamboja |
|
|---|
| PMI Asal Sulawesi Utara Beberkan Proses ke Jepang, Ada LPK Sediakan Dana Talangan |
|
|---|
| PMI Asal Sulawesi Utara Ceritakan Pengalaman Bekerja sebagai Perawat Lansia di Jepang |
|
|---|
| 433 Warga Sulawesi Utara Bekerja Legal di Luar Negeri, Gaji Puluhan Juta per Bulan |
|
|---|
| Modus Baru, Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja Pakai Jalur Laut hindari Pencegahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Kepala-BP3MI-Moh-Syachrul-Afriyadi-Sulawesi-Utara-Sulut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.