Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus Warga Sulut ke Luar Negeri

Polsek Bandara Manado Gagalkan Keberangkatan 3 Pekerja Migran Ilegal, Tujuan Thailand dan Kamboja

Polsek Kawasan Bandara Samrat Manado berhasil mencegah keberangkatan tiga orang calon pekerja migran hendak menuju Thailand dan Kamboja

|
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Rhendi Umar
TANGKAP: Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara berhasil mencegah keberangkatan tiga orang calon pekerja migran yang hendak terbang menuju Thailand dan Kamboja melalui Jakarta, Rabu 22 Oktober 2025. Rencana jadi admin judi online dan scammer. 

Ringkasan Berita:1.Kali ini, Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado berhasil mencegah keberangkatan tiga orang calon pekerja migran yang hendak terbang menuju Thailand dan Kamboja melalui Jakarta.
 
2.Mereka dijadwalkan berangkat menggunakan pesawat Batik Air ID 6271 pada Selasa (21/10/2025) sekitar pukul 06.20 WITA.
 
3.Dari hasil interogasi, ketiga calon korban mengaku direkrut melalui aplikasi WhatsApp dan dimasukkan ke dalam grup bernama “Holiday.” 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO- Upaya penyelundupan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ilegal kembali digagalkan aparat kepolisian. 

Buruh migran merupakan suatu istilah yang digunakan untuk individu atau kelompok yang berpindah dari tempat kelahiran atau lokasi tinggal menurut dokumen kependudukan resmi yang bersifat tetap.

Kali ini, Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado berhasil mencegah keberangkatan tiga orang calon pekerja migran yang hendak terbang menuju Thailand dan Kamboja melalui Jakarta.

Baca juga: Modus Baru, Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja Pakai Jalur Laut hindari Pencegahan

Ketiganya masing-masing berinisial M.M. (21), C.R. (23), dan G.K. (23). 

Mereka dijadwalkan berangkat menggunakan pesawat Batik Air ID 6271 pada Selasa (21/10/2025) sekitar pukul 06.20 WITA, namun berhasil diamankan saat berada di terminal keberangkatan Bandara Sam Ratulangi.

Menurut keterangan Kapolsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado Ipda Masry, keberangkatan ketiga CPMI itu terendus saat personel kepolisian melakukan patroli pengawasan di area check-in.

Petugas mencurigai perilaku tiga penumpang muda yang tampak gugup dan ragu-ragu saat memproses tiket.

“Setelah diperiksa, terungkap bahwa tiket dan seluruh biaya perjalanan mereka dibiayai oleh seorang perekrut bernama L.D., yang diduga berada di luar negeri,” jelas Kapolsek didampingi Kasi Humas Iptu Agus Haryono, Rabu (22/10/2025).

Dari hasil interogasi, ketiga calon korban mengaku direkrut melalui aplikasi WhatsApp dan dimasukkan ke dalam grup bernama “Holiday.” 

Mereka dijanjikan pekerjaan sebagai admin judi online dan scammer di Thailand dan Kamboja, dengan iming-iming gaji antara Rp8 juta hingga Rp10 juta per bulan.

Namun, mereka tidak memiliki kontrak kerja resmi dan belum mengantongi dokumen legal seperti paspor dan visa.

“Seluruh biaya perjalanan ditanggung oleh perekrut. Modus seperti ini sering digunakan jaringan perdagangan orang untuk mengirim tenaga kerja ilegal ke luar negeri,” tambah Kapolsek.

Polsek Bandara Sam Ratulangi kemudian berkoordinasi dengan BP3MI Sulawesi Utara, pihak maskapai Batik Air, dan Yayasan Kasih Yang Utama (YKYU) Manado untuk melakukan pendampingan terhadap para calon korban.

“Ketiganya kini sudah diamankan dan diberikan edukasi tentang bahaya bekerja ke luar negeri tanpa prosedur resmi. Mereka juga diserahkan kembali kepada pihak keluarga setelah mendapatkan pembinaan,” ujar Ipda Masry.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk membongkar jaringan perekrut yang diduga beroperasi dari luar negeri. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved