Sejarah
Kisah Supriyadi, Menhan & Panglima Tentara RI Pertama yang Tak Pernah Muncul, Pejuang PETA di Blitar
HUT TNI setiap 5 Oktober didasarkan pada sejarah pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 79 tahun silam.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Pertempuran sengit terjadi antara pasukan PETA dan Jepang di berbagai tempat di Blitar dan sekitarnya.
Banyak prajurit PETA yang gugur dalam pertempuran tersebut, termasuk beberapa perwira yang terlibat dalam perencanaan pemberontakan.
Supriyadi sendiri berhasil lolos dari kejaran Jepang dan bersembunyi di lereng Gunung Kelud bersama beberapa prajuritnya.
Namun ia tidak pernah terlihat lagi setelah itu.
Berbagai versi muncul mengenai keberadaannya pascapemberontakan PETA, mulai dari dugaan tewas dalam pertempuran atau disiksa Jepang.
Meski begitu, tidak ada bukti pasti yang mampu mengakhiri teka-teki hilangnya Supriyadi.
Ia tetap menjadi misteri abadi dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Meskipun nasibnya tidak jelas, Supriyadi tetap dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang.
Ia juga diakui sebagai Menteri Keamanan Rakyat meskipun ia tidak pernah dilantik secara resmi.
Pada tanggal 9 Agustus 1975, Presiden Soeharto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Supriyadi secara anumerta.
Nama Supriyadi juga diabadikan sebagai nama jalan, sekolah, museum, monumen, dan tugu di berbagai kota di Indonesia, terutama di Blitar dan Trenggalek.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
SUMBER:
Baca juga: Sejarah Hari Lahir TNI 5 Oktober 1945: Berawal dari Badan Keamanan Rakyat yang Dibentuk PPKI
Sejarah Hari Lahir TNI 5 Oktober 1945: Berawal dari Badan Keamanan Rakyat yang Dibentuk PPKI |
![]() |
---|
Kisah Samurai Legendaris Inspirasi Karakter Rurouni Kenshin, Disingkirkan Pemerintah yang Ia Bela |
![]() |
---|
Perdebatan Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kemanusiaan Pasca-G30S 1965 |
![]() |
---|
Soe Hok Gie tentang Tahanan Politik Setelah G30S: Kita Tak Lebih Baik dari Pemerintah Hindia Belanda |
![]() |
---|
Akhir Tragis Samurai Legendaris Inspirasi Rurouni Kenshin, Dibunuh Pemerintah yang Ia Bela Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.