Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Sejarah Hari Lahir TNI 5 Oktober 1945: Berawal dari Badan Keamanan Rakyat yang Dibentuk PPKI

Hari Ulang Tahun TNI, didasarkan pada sejarah dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 79 tahun yang lalu, tepatnya 5 Oktober 1945.

|
Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Rizali Posumah
TNI AL - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut usai upacara penyambutan kedatangan BRP Artemio Ricarte dari Philippine Navy di Dermaga Samuel Languyu, Satrol Kodaeral VIII, Kelurahan Winenet Dua, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (28/9/2025) pagi. Hari ini Minggu 5 Oktober 2025 TNI memperingati HUT yang ke 79. Sejarah lahirnya TNI dimulai sejak diubahnya Badan Keamanan Rakyat atau BKR menjadi Tentara Keamanan Rakyat atau TKR. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini Minggu 5 Oktober 2025 diperingati sebagai hari lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TN).

Hari Ulang Tahun TNI, didasarkan pada sejarah dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 79 tahun yang lalu, tepatnya 5 Oktober 1945.

Dikutip dari buku Badan Keamanan Rakyat (BKR): Cikal Bakal Tentara Nasional Indonesia (2001) karya Pamoe Tahardjo, awalnya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI melalui sidang tanggal 22 Agustus 1945 membentuk Badan Keamanan Rakyat. 

Pebentukan BKR diumumkan oleh Presiden Soekarno pada 23 Agustus 1945.

Tugas BKR terbatas untuk memelihara keamanan bersama rakyat dan badan negara Indonesia yang baru terbentuk.

Para personelnya terdiri dari pemuda Indonesia yang pernah tergabung atau mengenyam pendidikan militer dalam satuan militer bentukan Jepang dan Belanda seperti Heiho (Jepang), Pembela Tanah Air (Jepang), Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger: Tentara Kerajaan Hindia Belanda disingkat KNIL, dan sebagainya.

Heiho berasal dari karakter kanji Jepang yakni Hei yang berarti Prajurit dan Ho yang berarti Bantuan. Jadi Heiho adalah Tentara Bantuan militer Jepang. 

Kala itu, BKR dipimpin oleh Moefreni Moekmin, tokoh pejuang kemerdekaan dan bermarkas di Jakarta. 

BKR kemudian diubah menjadi TKR melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945.

Terbentuknya TKR

Pembentukan TKR dilatarbelakangi oleh keinginan para anggota BKR dan pemuda pejuang karena pemerintah belum juga membentuk tentara nasional yang resmi, sementara situasi sudah sangat mendesak.

Pasalnya sejak September 1945, tentara Inggris sebagai wakil sekutu telah berada di Indonesia. 

Tercium kabar di kalangna para pejuang bahwa Inggris datang bukan hanya ingin melucuti tentara Jepang melainkan juga berniat membantu mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. 

Walhasil TKR pun resmi dibentuk. Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta kemudian mengangkat mantan perwira KNIL, Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Umum TKR untuk menyusun anggota. Oerip Soemoharjo juga resmi menyandang pangkat Letnan Jenderal.

Pada 6 Oktober 1945, Presiden Soekarno mengangkat seorang tokoh pemberontakan PETA, Suprijadi untuk menjadi Menteri Keamanan Rakyat sekaligus panglima tertinggi TKR. 

Sayangnya, tokoh pemberontakan PETA di Blitar itu tidak pernah muncul hingga awal November 1945.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved