Sejarah
Kisah Supriyadi, Menhan & Panglima Tentara RI Pertama yang Tak Pernah Muncul, Pejuang PETA di Blitar
HUT TNI setiap 5 Oktober didasarkan pada sejarah pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 79 tahun silam.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Perlawanan itu berhasil ditumpas tentara Jepang, beberapa prajurit Peta yang terlibat pemberontakan dieksekusi Jepang.
Sementara kabar Supriyadi menjadi tidak jelas, pasalnya tidak ditemukan mayatnya.
Beberapa kalangan meyakini Supriyadi berhasil meloloskan diri dan selamt dari buruan Jepang.
Ironisnya, sang pejuang yang ditunjuk Soekarno ini tidak pernah muncul untuk menjabat.
Hingga awal November 1945, Supriyadi tetap menghilang.
Kekosongan kepemimpinan di pucuk TKR membuat pemerintah melalui Kepala Staf Umum, Letnan Jenderal Oerip Sumohardjo, menggelar Konferensi TKR di Yogyakarta pada 12 November 1945.
Dalam konferensi ini, Kolonel Soedirman yang juga merupakan tokoh PETA terpilih sebagai Panglima Tertinggi TKR yang baru.
Soedirman kemudian resmi menyandang pangkat Jenderal pada 18 Desember 1945.
Sementara itu, nasib Supriyadi tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga kini.
Porofil Supriyadi
Supriyadi sendiri merupakan anak sulung dari pasangan Raden Darmadi dan Rahayu.
Kedua orang tuanya berasal dari kalangan bangsawan Jawa.
Ayahnya bekerja sebagai pegawai pemerintahan di Kabupaten Blitar.
Ketika Supriyadi berusia dua tahun, ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan Susilih, yang melahirkan 11 adik laki-laki Supriyadi.
Supriyadi menempuh pendidikan dasar di HIS (Hollandsch-Inlandsche School) di Blitar dan melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Malang.
Dia dikenal sebagai siswa yang cerdas, aktif, dan berbakat dalam bidang olahraga.
Sejarah Hari Lahir TNI 5 Oktober 1945: Berawal dari Badan Keamanan Rakyat yang Dibentuk PPKI |
![]() |
---|
Kisah Samurai Legendaris Inspirasi Karakter Rurouni Kenshin, Disingkirkan Pemerintah yang Ia Bela |
![]() |
---|
Perdebatan Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kemanusiaan Pasca-G30S 1965 |
![]() |
---|
Soe Hok Gie tentang Tahanan Politik Setelah G30S: Kita Tak Lebih Baik dari Pemerintah Hindia Belanda |
![]() |
---|
Akhir Tragis Samurai Legendaris Inspirasi Rurouni Kenshin, Dibunuh Pemerintah yang Ia Bela Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.