Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ASN

Ternyata Ini Generasi yang Kuasai ASN di Indonesia, Usia Produktif

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) per 1 September 2025, mencapai 5.359.209 orang.

Editor: Alpen Martinus
Dok. Dinas Kominfo Bolmong
ASN - Ilustrasi ASN Bolmong. Ini generasi yang kuasai ASN di Indonesia 
Ringkasan Berita:1.Keseluruhan aturan tentang PNS, PPPK ataupun Pegawai Pemerintah hingga ASN diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
 
2.Jangan hanya mengandalkan metode lama, melainkan kembangkan pola pembelajaran untuk Generasi X, Y dan Z yang memiliki pendekatan berbeda-beda.
 
3.Beberapa pola pembelajaran multigenerasi, Generasi X cenderung menghargai struktur, pengalaman, dan pembelajaran berbasis praktik.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aparatur Sipil Negara (ASN) kini menjadi incaran banyak sekari anak muda di Indonesia.

Ya selain kerjanya tergolong mudah, paling penting adalah masa depan yang cemerlang.

Tapi tanpa disangka, jumlah ASN di Indonesia kini sudah jutaan jumlahnya.

Baca juga: Kabar Gembira untuk Guru ASN: Tunjangan Profesi Cair November 2025, Ini Syarat dan Cara Ceknya

Aparatur Sipil Negara (disingkat ASN) adalah istilah untuk kelompok profesi bagi pegawai-pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.

Pegawai ASN dibagi menjadi dua yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS/Pegawai Tetap) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/Pegawai Kontrak) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Perlu diperhatikan bahwa "ASN belum tentu PNS, sedangkan PNS sudah pasti berstatus ASN."

Lebih tepatnya, kedudukan ASN merupakan pejabat negara yang dilantik oleh Presiden, yang bisa dari Pegawai Negeri atau dibawah lingkup BKN atau lembaga legislatif, lembaga yudikatif, maupun TNI dan Polri yang berasal dari jabatan "Pegawai ASN" (setara eselon I dan II) yang terpilih untuk mendapat "jabatan negara" dan dipilih oleh Presiden/Wakil Presiden.

Keseluruhan aturan tentang PNS, PPPK ataupun Pegawai Pemerintah hingga ASN diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) per 1 September 2025, mencapai 5.359.209 orang.

Berdasarkan angka tersebut tercatat Generasi Y (lahir 1977–1994) menjadi kelompok terbesar dengan proporsi 57 persen dari total ASN.

Disusul Generasi X (1965–1976) sebesar 30 persen, Generasi Z (1995–2010) sebesar 12 persen, dan Baby Boomers (1946–1964) yang tinggal 1 persen.

Artinya, tenaga kerja ASN saat ini didominasi kelompok usia produktif yang relatif matang, dengan tambahan generasi muda yang mulai masuk.

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq mengatakan, komposisi tersebut, menuntut pola pembelajaran yang semakin adaptif terhadap karakter tiap generasi.

Ia menyebut, perbedaan cara berpikir, gaya belajar, hingga preferensi teknologi menjadikan kebutuhan pengembangan kompetensi ASN tidak lagi bisa diseragamkan, menyikapi hal ini, menuntut setiap widyaiswara untuk senantiasa mengembangkan diri dan pengetahuan khusus pada pembelajaran multi generasi.

Menurutnya, transformasi birokrasi saat ini menuntut agar proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi tidak bersifat 'one fit for all', melainkan adaptif terhadap karakter dan kebutuhan berbeda di setiap lintas generasi.

Jangan hanya mengandalkan metode lama, melainkan kembangkan pola pembelajaran untuk Generasi X, Y dan Z yang memiliki pendekatan berbeda-beda.

“Dengan komposisi ASN yang kini multigenerasi dan dinamis, pengembangan kompetensi aparatur publik menjadi semakin kompleks tetapi juga penuh peluang. Sebagai Widyaiswara Utama, tanggung jawab bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran, tetapi juga merancang dan mengelola pembelajaran yang tepat sasaran untuk Generasi X, Y dan Z," jelasnya saat Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama, di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN, Jakarta, dikutip, Jumat (15/11/2025).

Taufiq juga mengatakan, Widyaiswara Utama harus berada di garis depan dalam merespons perubahan birokrasi, terutama dalam penyusunan kurikulum, model pembelajaran, dan inovasi metode penyampaian materi.

Melalui pemahaman karakter generasi, widyaiswara diharapkan lebih selektif memilih pendekatan.

Ia juga mencontohkan beberapa pola pembelajaran multigenerasi, Generasi X cenderung menghargai struktur, pengalaman, dan pembelajaran berbasis praktik.

Generasi Y (Millennial) lebih responsif terhadap pembelajaran kolaboratif, fleksibel, dan relevan dengan perkembangan zaman dan terakhir, Generasi Z membutuhkan pendekatan cepat, digital, visual, serta pengalaman belajar yang interaktif.

“Pemahaman mendalam terhadap dinamika tersebut dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memperkuat kapasitas ASN dalam menjawab tantangan birokrasi modern” tandasnya.

Ia berharap 7 Widyaiswara yang  saat ini dikukuhkan dapat terus menjadi pilar utama peningkatan kualitas aparatur, terutama dalam mendorong birokrasi yang adaptif, profesional, dan responsif dan berdampak terhadap kebutuhan masyarakat.

Berikut nama-nama Widyaiswara yang dikukuhkan sebagai berikut :

Ir. Abdul Hakim, M.For.St.- Kementerian Kehutanan
Drs. Cukup Wibowo, M.M.Pd., M.Pd. - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Prof. (R) Dr. Ir. Eko Winar Irianto, M.T. - Kementerian Pekerjaan Umum
Ir. Taufik Rachman, M.Si. - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Dr. H. Sudrajat, M.Pd. - Kementerian Dalam Negeri
Drs. Suparjana, M.A. - Kementerian Dalam Negeri
Dr. Drs. Hariawan Bihamding, M.T. - Kementerian Dalam Negeri

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved