Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Menkeu Purbaya Berani Ceplas-ceplos dan Kritik Pejabat, Ternyata Diperintahkan Langsung Presiden

Dalam sebuah pernyataan terbaru, Purbaya mengungkap bahwa cara bicaranya yang tegas dan terbuka merupakan arahan langsung dari Presiden.

Istimewa/HO
PERINTAH LANGSUNG - Dalam sebuah pernyataan terbaru, Purbaya mengungkap bahwa cara bicaranya yang tegas dan terbuka merupakan arahan langsung dari Presiden. Menurutnya, di tengah tantangan ekonomi dan isu publik yang terus berkembang, pemerintah membutuhkan figur yang berani bicara jujur dan apa adanya, agar masyarakat bisa memahami situasi dengan lebih transparan. Menkeu Purbaya Berani Ceplas-ceplos dan Kritik Pejabat, Ternyata Diperintahkan Langsung Presiden 

Ia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Purbaya kemudian melanjutkan studi di Purdue University, AS, meraih gelar MSc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi.

Karier profesionalnya berawal sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994)

Dikutip dari Kompaspedia, Selasa (13/6/2023), Purbaya Yudhi Sadewa merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2020-2025.

Pria kelahiran Bogor pada 7 Juli 1964 ini memulai karier di pasar modal dengan bergabung bersama PT Danareksa (Persero) tahun 2000.

Saat itu, ia berusia 36 tahun dengan jabatan sebagai Senior Economist Danareksa Research Institute. 

Lima tahun kemudian, ia telah menempati posisi Chief Economist Danareksa Research Institute pada 2005. 

Kariernya terus naik kemudian menjadi Direktur PT Danareksa Sekuritas hingga 2008.

Purbaya juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Danareksa Investment Management. 

Dalam catatan Danareksa Sekuritas, Purbaya sudah mempunyai izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang kini bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu izin sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek.

Purbaya kemudian menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah Menko Hatta Rajasa pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009–2014). 

Setelah menjadi stafsus, kariernya terus melejit. Pada Maret 2015, Purbaya menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang saat itu dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan. 

Purbaya dinilai aktif dalam membantu Joko Widodo berkampanye lewat sayap relawan pendukung Jokowi bernama Tim Bravo Lima yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan. 

Selain itu, sejak 10 Januari 2017, Purbaya dipercaya memegang jabatan komisaris di PT Inalum (persero) yang merupakan Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID yang membawahi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Freeport Indonesia.

Pada 21 Mei 2018 Purbaya menyusul Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Inves. Ia dipercaya menempati posisi Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved