Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Guru SMA Ditangkap

Penjelasan Kepala SMA N 1 Guru Lombok Minahasa Utara Soal Kasus Oknum Guru Miras di Sekolah

Menurut Kepsek SMAN 1 Guru Lombok Florensia Rembet, peristiwa itu bukan terjadi di ruang kelas.

Tribun Manado
SEKOLAH - SMA Negeri 1 Guru Lombok di Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara. Lima oknum guru di sekolah tersebut berurusan dengan Polisi karena miras di ruangan sekolah. 

Ringkasan Berita:
  • Kepala SMA N 1 Guru Lombok Minahasa Utara (Minut), mengklarifikasi masalah yang menimpa lima orang oknum guru di sekolah tersebut.
  • Menurutnya, peristiwa itu bukan terjadi di ruang kelas.
  • Korban merupakan mantan siswa di sekolah tersebut, dan oleh pihak sekolah membantu memberikan pekerjaan di sekolah.

TRIBUNMANADO.CO.ID, Airmadidi - Florensia Rembet Kepala Sekolah SMA N 1 Guru Lombok Minahasa Utara (Minut), mengklarifikasi masalah yang menimpa lima orang oknum guru di sekolah tersebut.

Ia mengaku shok ketika menerima informasi tersebut, saat sedang mengikuti malam Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Sulut.

Para oknum guru tersebut berurusan dengan Polisi Polsek Airmadidi Polres Minut, karena konsumsi minuman keras (miras) di dalam ruangan yang ada di area sekolah yang terletak di jalan Walanda Maramis Desa Kolongan Kecamatan Kalawat Minut, Kamis (6/11/2025).

Menurut Kepsek SMAN 1 Guru Lombok Florensia Rembet, peristiwa itu bukan terjadi di ruang kelas.

Melainkan di ruangan yang ada di gedung A sekolah, tempat tiga diantara lima guru itu tinggal.

Di ruangan itu, tiga guru tersebut tinggal bersama dengan pemuda penyandang disabilitas intelektual yang diduga korban pengancaman.

Korban merupakan mantan siswa di sekolah tersebut, dan oleh pihak sekolah membantu memberikan pekerjaan di sekolah.

"Di sekolah ia bantu-bantu melakukan dokumentasi kegiatan-kegiatan di sekolah," kata Florensia Rembet, Sabtu (8/11/2025) saat di konfirmasi Tribun Manado.

Kepala Sekolah juga menegaskan mereka bukan miras. 

Mereka hanya merayakan HUT dari satu diantara guru di ruang yang menjadi tempat tinggal mereka, Kamis (8/11/2025) malam.

Awalnya hanya tiga orang guru bersama korban, lalu sekitar pukul 9 malam dua guru lainnya bergabung.

Pukul 11 malam, dua guru lainnya kembali pulang.

Satu diantara tiga orang guru kemudian tidur di ruang tempat tinggal mereka, dua guru lainnya mencari korban.

"Menurut keterangan para guru, korban juga ikut minum dengan mereka. Sehingga saat diketahui tidak ada di ruangan, mereka takut sehingga mencari dan ditemukan berada di GOR," ceritanya.

Saat ditemukan, para guru itu memanggil korban pulang ke ruang tempat tinggal mereka.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved