Kisah Konten Kreator Jadi Peternak Sapi di Minut, Kini Sukses Raih 3 Juara di Lomba Roda Sapi

Mulai kontral makanannya hingga gerakkan atau membawa berjalan sapi agar sapi sehat dan siap ikut perlombaan.

"Semoga kedepan di Minut boleh melaksanakan iven seperti ini," harapnya.

Atas prestasinya meraih Juara 1 pasangan Sapi bernama Nakal dan Satria mendapat hadiah satu ekor sapi.

Juara 2 sapi Kumbang dan Jago, dapat hadiah Rp 1 juta dan juara 3 sapi bernama Satria dan Manis mendapat hadiah Rp 750 ribu.

Lomba Tanjakan Roda Sapi adalah salah satu tradisi budaya yang populer di kalangan masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara.

Sekilas, lomba ini mirip dengan karapan sapi yang ada di Madura, namun dengan ciri khasnya sendiri.

Sesuai namanya, lomba ini bukan hanya mengandalkan kecepatan sapi di lintasan datar.

Sebaliknya, tantangannya adalah bagaimana sepasang sapi bisa menarik gerobak roda melewati lintasan yang menanjak. 

Lomba ini dianggap sebagai bagian dari kearifan lokal yang sudah ada secara turun-temurun, khususnya di kalangan sub-etnis Tonsea di Minahasa Utara.

Melalui lomba ini, tradisi beternak sapi dan budaya lokal dapat terus dijaga dan dilestarikan.

Acara ini seringkali diadakan dalam rangka perayaan hari besar daerah, seperti hari jadi kabupaten atau festival budaya.

Lomba ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, karena menyajikan tontonan unik dan penuh adrenalin yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Motif Kasus Penikaman yang Viral di Minut Terungkap: Pelaku Tak Senang Ditatap Korban