Kisah Fadli Tuliabu dari Guru Honorer hingga Duduk 3 Periode di DPRD Bolsel Sulawesi Utara

Ringkasan Berita:1.Fadli Tuliabu tak pernah bermimpi untuk duduk di kursi anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

 

2.Bermodal dengan naik turun ke rumah warga, politisi yang akrab disapa Joker ini sukses mendulang 350an suara pada Pileg 2014.

 

3.Bahkan, beberapa sahabatnya ikut mempertanyakan keputusan dirinya maju sebagai calon anggota DPRD Bolsel.

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Fadli Tuliabu tak pernah bermimpi untuk duduk di kursi anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Berawal dari seorang guru honorer, ia kemudian memberanikan diri terjun ke dunia politik.

Guru honorer adalah guru yang tidak mendapatkan gaji tetap seperti guru tetap, melainkan menerima honorarium berdasarkan jumlah jam pelajaran yang dia ajarkan.

Baca juga: Frans Mendur Pejuang dan Tokoh Wartawan Fotografi Indonesia 

Sedangkan guru tetap adalah guru yang menerima gaji tetap setiap bulan.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku Revitalisasi Pendidikan Antara Gagasan dan Solusi karya Aldri, dkk., Guru honorer adalah seorang pengajar yang secara resmi diangkat oleh pejabat berwenang untuk mengisi kekosongan atau kekurangan tenaga pendidik di sekolah.

Namun, status kepegawaian mereka belum diakui sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Banyak guru honorer yang menerima gaji atau honorarium yang kurang dari upah minimum yang ditetapkan oleh daerah setempat.

Bahkan, di beberapa wilayah Indonesia, jumlah guru honorer justru lebih banyak dibandingkan dengan guru yang sudah berstatus PNS.

Sebagaimana dipaparkan dalam publikasi Tinjauan Hukum Terkait Rekrutmen Guru Honorer oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), guru honorer juga sering disebut sebagai guru non-PNS, yang bertugas di sekolah negeri dan diangkat langsung oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Bermodal dengan naik turun ke rumah warga, politisi yang akrab disapa Joker ini sukses mendulang 350an suara pada Pileg 2014.

Capaian tersebut sudah cukup mengantarnya untuk dilantik sebagai wakil rakyat di Kabupaten Bolsel.

Fadli Tuliabu memulai karir politiknya dengan kendaraan politik partai Demokrat ditahun 2014.

Pada saat itu, ia mengaku tak punya modal sama sekali.

Bahkan, beberapa sahabatnya ikut mempertanyakan keputusan dirinya maju sebagai calon anggota DPRD Bolsel.