Kebebasan Ahok Menjadi Sorotan, Ini Tanggapan Ketua Pemuda GMIM
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hari ini merupakan biasa bagi kebanyakan orang.
Tapi bagi seorang Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama adalah hari bersejarah dalam hidupnya.
Ahok menjalani kurungan penjara soal kasus penodaan agama terkait surat almaidah 51, kini menghirup udara segar.
Baca: “Be My Valentine” Makan Malam Romantis di Novotel Manado
Baca: Pnt Rinal Memah Ajak Tiru Kehidupan Benar Ahok
Tanggapan atas bebasnya Ahok dari berbagai kalangan bermunculan sejak kemarin hari.
Bahkan bagi pendukung Ahok yang biasa disebut Ahokers, ada yang rela nginap di depan Mako Brimob sejak kemarin malam.
Ketua Pemuda GMIM Pnt Pricilia Tangel kepada TribunManado.co.id, Kamis (24/01/2019) mengatakan, bebasnya Ahok menjadi momentum kita mencontohi bagaimana karakter kepribadiannya.
Baca: Batalnya Baasyir Bebas Bisa Mengganggu Elektabilitas Jokowi?
Baca: Bertetantangan Dengan Ideologi, Abu Bakar Baasyir Tolak Program Deradikalisasi
"Bebasnya ahok menjadi momentum kita dapat mencontohi karakter kepribadiannya dalam berbangsa dan bernegara" ujarnya.
Pricilia juga menggambarkan sosok ahok yang berani memperjuangkan kesejahteraan rakyat yang harus dipelajari.
"Keberanian yang gigih memperjuangkan kesejahteraan rakyat yang harus kita pelajari dari seorang Ahok," ujarnya.
Baca: Harga Cabe Di Boltim Anjlok
Menurutnya sikap Ahok dalam membuat kebijakan yang tidak pandang bulu juga harus dicontohi dalam kehidupan bermasyarakat.
"Termasuk sikap Pak Ahok, dalam membuat kebijakan harus dicontohi dalam kehidupan bermasyarakat kita," ujarnya.
Namun terkait kasus yang menimpa Ahok, dia juga mengingatkan agar taat kepada aturan-aturan yang ada.
"Tetapi kasus ini juga mengingatkan kita untuk taat terhadap aturan-aturan yang ada," tutupnya.
Pnt Rinal Memah Ajak Tiru Kehidupan Benar Ahok
Sambutan berdatangan dari beberapa kalangan atas bebasnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, Kamis (24/01/2019), dari Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Ahok divonis selama 2 tahun, dan menjalani hukuman selama 1 tahun 8 bulan 15 hari, karena mendapatkan remisi.
Ahok ditahan atas kasus penodaan agama terkait pernyataan soal Surat Al-Maidah 51.
Baca: (VIDEO) Beredar Foto-foto Ahok Duduk Berdampingan dengan Bripda Puput Setelah Bebas
Baca: Arsul Sani: Tahun 2014 PPP Usung Prabowo-Hatta
Kepada TribunManado.co.id, Kamis (24/01/2019), anggota Komisi Pelayanan Remaja Sinode (KPRS) GMIM Pnt Rinaldo Memah, menyatakan kesenangannya.
"Saya senang sekali BTP bebas, dia bisa menjalani kehidupan secara normal, penasaran sih sebenarnya apakah dirinya akan kembali ke dunia politik atau tidak," ujarnya.
Serta menurutnya yang pasti dimanapun BTP berkarya pasti jadi teladan, karena selama ini yang dikenal dari BTP adalah kehidupannya yang benar.
Baca: Beredar Foto Ahok Kumpul Bersama Keluarga, Tampak Perempuan Mirip Bripda Puput Duduk di Samping BTP
Baca: Polsek Tikala Tangkap 3 Tersangka Pencurian Meter Air di PT Air Manado, Begini Pengakuan Pelaku!
Rinaldo yang juga sebagai Koordinator Bidang P3SDM, mengatakan yang bisa dicontoh dari BTP adalah bagaimana hidup yang benar dalam segala hal.
"Kita meniru kehidupan benarnya, hal besar, hal kecil, dilihat atau tidak dilihat orang, dalam keadaan apapun dan dengan siapapun tetap melakukan yang benar," tutupnya.
Ketua GMKI Tomohon: Jangan Terjebak Politik Kedunguan
Bebasnya Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama menuai banyak tanggapan dari berbagai kalangan pemuda dan mahasiswa di Sulawesi Utara.
Terlebih terkait arah politiknya menjelang pemilu 2019.
Ahok yang telah hampir dua tahun menjalani masa tahanan, bebas pada Kamis (24/01/2019) ini dari Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Baca: TKN Jokowi-Maruf: Silakan Bawaslu Usut Pembelian Sabun Rp 2 Miliar
Baca: Terlalu Banyak Makan Dua Buah Ini, Pria Ini Lumpuh
Menurut Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Tomohon Steve Taroreh STh kepada TribunManado.co.id, Kamis (24/01/2019), Ahok belum pantas berpolitik tahun ini.
"Sebab nama Ahok masih membekas terhadap orang-orang yang keras terhadap kasus Ahok waktu lalu," ujarnya.
Baca: Jelang Pemilu 2019, Hanny Pantouw: Jaga Kondusif Tidak Golput Jangan Sebar Hoaks
Baca: Jelang Millenial Road Safety Festival, Ini Yang Dilakukan Satlantas Polres Minahasa
Steve yang merupakan alumni UKIT Tomohon ini juga menyinggung Presiden Jokowi pun harus hati-hati.
"Apa pun yang terkait dengan politik agama dan Jokowi saat ini akan memiliki dampak besar yang merugikan, bahkan lawan politik Jokowi nanti akan mengambil keuntungan terhadap kondisi ini," jelasnya.
Baca: Penerimaan CPNS dan P3K Tahun 2019 Ternyata Masih Dibahas Kemenpan-RB
Baca: BREAKING NEWS: 2 Rumah di Wanea Ludes Terbakar
Menurut dia, tidak diragukan lagi pihak lawan akan berusaha menggunakannya untuk melawan Jokowi dan ada kemungkinan upaya mempermasalahkannya, sebab menurutnya bicara Ahok pasti bicara Jokowi.
"Ahok juga memiliki kaitan erat dengan Jokowi, jika Presiden melepaskan Ba'asyir yang dianggap sebagai garis keras, maka setiap kali ada upaya mengangkat masalah Ahok soal penistaan agama atau hujatan kepada Jokowi, maka akan dilawan dengan pembebasan Ba'asyir," kata dia.
Baca: Datang ke Polres Minsel, Kapolda Sulut Kagumi Ini
Baca: Profil Bripda Puput Nastiti Devi yang Dikabarkan Akan Dinikahi Ahok
Ia menambahkan, kalau Ahok kembali ke dunia politik, maka akan berisiko bagi dirinya sendiri.
"Karena bisa mendapat hujatan dari kelompok Muslim konservatif di Indonesia," ujarnya.
Baca: Ahok Bebas dari Penjara, Tanda-tanda Bakal Gabung dengan PDIP Semakin Jelas, Ini Buktinya
Baca: Kunjungi Polres Minut, Kapolda Sulut Minta Kapolres Belikan Kaca Spion bagi Pengendara yang Ditilang
Sulit untuk mengatakan apakah Ahok adalah aset menguntungkan atau merugikan bagi Jokowi.
Sebaiknya Ahok berpikir matang untuk terjun langsung ke dunia politik.
Baca: Keponakan Ashanty, Millendaru Buat Ulah Lagi, Posting Foto Tiduran Bareng Bule, Pacarnya?
Baca: SAS Ajak Masyarakat Bersinergi dengan Pemkot Tomohon
Sebab, ia menilai politik identitas masih menguat saat ini, jangan sampai terjebak politik kedunguan saat ini.
"Apalagi saat ini isu politik identitas makin mengeras, tentu Ahok perlu berpikir matang untuk kembali ke politik, partai politik juga harus berhati-hati dalam mengajak Basuki dalam politik," ujarnya.
Baca: Ahok Bebas dan Dikabarkan Akan Nikahi Bripda Puput, Dewi Perssik: Salam Sayang dari Aku, Kangen!
Baca: Masyarakat Bali Doakan Ahok Usai Keluar Penjara, Iswadi : Beliau Anti Korupsi dan Berintegritas
Lanjutnya, hal ini untuk menghindari agar Ahok tidak dijadikan sasaran gorengan politik.
"Dari segi partai atau capres pastinya akan sangat berhati-hati mengajak Ahok menjadi bagian mereka. Tentu karena masa lalunya soal penodaan agama. Ini tahun politik banyak pihak tak mau melakukan perjudian politik" tutupnya.
(Tribunmanado.co.id/Dedy Manlesu)