Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Arsul Sani: Tahun 2014 PPP Usung Prabowo-Hatta

Bahkan menteri agama diambil dari salah satu kader PPP. Sejak saat itu, kata Arsul, dukungan untuk Jokowi semakin bertambah.

Editor: Charles Komaling
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Hasil survei Indikator yang menyebutkan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  tidak solid dalam mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.

Terkair hal itu Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengaku tidak kaget. Dijelaskan, partainya baru mendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019.

"Kita kan sama-sama tahu, tahun 2014 PPP mengusung Prabowo-Hatta," ujar Arsul di kompleks parlemen, Kamis (24/1/2019).

Dijelaskan, keputusan pada waktu itu diambil karena survei internal PPP menunjukan tingkat dukungan kader kepada Prabowo-Hatta mencapai 57 persen. Sementara itu tingkat dukungan untuk Jokowi-Jusuf Kalla hanya 31 persen.

Dalam perkembangannya PPP menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi. Bahkan menteri agama diambil dari salah satu kader PPP. Sejak saat itu, kata Arsul, dukungan untuk Jokowi semakin bertambah.

"Pada saat kami pertengahan 2017 mengadakan mukernas untuk menjajaki kepada siapa dukungan pada Pilpres 2019 akan diberikan, itu tingkat dukungan kepada Pak Jokowi sudah 40-an persen. Sebaliknya tingkat dukungan kepada Pak Prabowo pada saat itu di bawah 25 persen," ujarnya.

Tingkat dukungan itu semakin tinggi seiring berjalannya waktu. Meski demikian, Arsul mengakui split voters masih saja ada. Arsul yakin nantinya tingkat dukungan untuk Jokowi-Ma'rud dari kader PPP akan bertambah jelang hari pencoblosan. Namun, untuk sekarang, dia menilai wajar jika dukungan dari PPP belum maksimal.

"Jadi kalau dikatakan masih tinggi, wajar saja terutama untuk PPP dan Golkar karena ini ada shifting position dari yang awalnya ke Pak Prabowo jadi ke Pak Jokowi," kata dia.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menemukan bahwa dukungan pemilih koalisi partai-partai pengusung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, terbelah. Fenomena ini disebut sebagai split-ticket voting, yaitu pilihan elite partai yang tidak sejalan dengan keinginan basis massa mereka.

Dari 9 parpol pendukung, pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura menjadi yang paling tidak solid mendukung Jokowi-Ma'ruf. Data Indikator menunjukkan sebanyak 43,2 persen pemilih PPP memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arsul Sani: Kita Sama-sama Tahu, Tahun 2014 PPP Usung Prabowo-Hatta ", https://nasional.kompas.com/read/2019/01/24/13291971/arsul-sani-kita-sama-sama-tahu-tahun-2014-ppp-usung-prabowo-hatta.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved