Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penambang Tertimbun di Sangihe

PETI Masih Marak di Sangihe Sulut, Ketua Lingkar Tambang Ingatkan Arahan Presiden

Ketua Masyarakat Lingkar Tambang Sulawesi Utara (MLT Sulut), Sanny Warouw, menyesalkan masih maraknya aktivitas PETI.

HO
TAMBANG - Ketua Masyarakat Lingkar Tambang Sulawesi Utara (MLT Sulut) Sanny Warouw (foto kiri). Ia menyesalkan masih maraknya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang baru-baru ini terjadi kecelakaan dengan korban dua penambang. 

Korban berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Tahuna, TNI, Polri, pemerintah setempat, keluarga korban, serta masyarakat penambang.

Adapun identitas korban yaitu Jatri Lomboh, laki-laki, alamat Desa Lesabe Lingkungan I, Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Kemudian Victor Luis Pontoh, laki-laki, alamat Desa Lesabe Lingkungan I, Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Humas Basarnas Manado, Nuriadin Gumeleng, menjelaskan proses pencarian dilakukan secara manual.

"Dengan penggalian dan penyiraman menggunakan water pump di lokasi yang diperkirakan menjadi titik tertimbunnya korban," terang Gumeleng. 

Korban pertama, Jatri Lomboh, ditemukan pada pukul 21.32 Wita dalam keadaan meninggal dunia.

Korban kedua, Victor Luis Pontoh, ditemukan pada pukul 22.13 Wita dan juga sudah tidak bernyawa.

"Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka," jelas Nuriadin.

Nuriadin menambahkan pihak Basarnas Sulut wilayah Pos Sar Tahuna mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap potensi longsor di lokasi tambang tradisional yang memiliki risiko tinggi.

"Kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati karena cuaca akhir-akhir cukup buruk," pungkasnya.

Kronologi Kejadian

Sekitar pukul 09.00 WITA, kedua korban bersama tiga rekan lainnya mulai bekerja di lokasi PETI milik keluarga Tatali dengan penanggung jawab Faizal Tatali.

Lubang galian yang mereka kerjakan memiliki kedalaman sekitar dua meter.

Saat sebagian pekerja keluar, tiba-tiba tanah di sekitar lubang longsor dan langsung menimbun dua penambang yang masih berada di dalam.

Saksi pertama, Jun Vendri Diamare alias Nun, menuturkan dirinya mendapat kabar dari rekan lain bahwa dua penambang masih tertimbun sesaat setelah longsor terjadi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved