TKI
Sosok Sri Wahyuni TKI Ilegal di Malaysia yang Meninggal di RS Polri Kramat Jati, Tak Ada Keluarga
Wahyuni yang disebut berasal dari Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ternyata juga tidak tercatat sebagai warga wilayah itu.
Karena tak ada keluarga ataupun kenalan yang mendampingi Wahyuni, Karding sendirilah yang mengantar jenazah almarhumah ke pemakaman, Selasa (24/6/2025).
Karding menjelaskan, pihak BP2MI sebenarnya telah menyiapkan perawatan lanjutan untuk Wahyuni setelah pulih.
Ia juga sempat menjenguk Wahyuni sebulan lalu untuk memastikan kepada almarhumah, negara hadir untuk warganya yang membutuhkan.
"Sebulan lalu saya sempat menjenguk beliau. Kami ingin memastikan negara hadir. Tapi Allah berkehendak lain dan beliau harus berpulang," kata dia.
Stroke di Malaysia, Dipulangkan Negara
Sri Wahyuni diketahui sudah sakit sejak sebelum dipulangkan pemerintah dari Malaysia.
Menurut laman resmi BP2MI, Wahyuni mengalami kelumpuhan total akibat stroke saat kerja di negara tetangga.
Ia kemudian dipulangkan ke Indonesia oleh pemerintah dan dirawat secara intensif di RS Polri Kramat Jati.
Abdul Kadir Karding mengungkapkan, Wahyuni berangkat ke Malaysia secara ilegal karena tergiur janji calo soal gaji besar dan proses cepat.
Dalam prosedur itu, Kartu Tanda Penduduk (KTP) Wahyuni dipalsukan sehingga keluarganya sulit ditemukan.
Terlebih, kondisi Wahyuni yang lumpuh total membuatnya tidak bisa berkomunikasi.
"Kalau dari alamat KTP yang ada, kita cek ke Lamongan di Karanggene, kecamatan sana, itu tidak ditemukan nama Sri Wahyuni ini."
"Artinya waktu itu dia pasti menjadi korban calo untuk dipalsukan KTP-nya kemudian berangkat bekerja ke luar negeri," jelas Karding saat menjenguk Wahyuni, Minggu (1/6/2025).
Berkaca dari kondisi Wahyuni, Karding mengimbau calon PMI untuk tidak tergiur janji manis calo.
Ia menekankan agar calon PMI mematuhi peraturan dan melengkapi dokumen untuk bekerja ke luar negeri.
Dengan berangkat secara prosedural, Karding memastikan akan membantu memberikan perlindungan jika memang tersandung permasalahan di negara penempatan.
"Karena mereka tidak terdata, sangat sulit bagi negara untuk memberikan perlindungan dan bantuan saat mereka menghadapi masalah," pungkas Karding.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Segini Gaji Tukang Potong Rumput di Jepang, Dibayar per Hari, Pantas Banyak yang Tergiur |
![]() |
---|
Kisah Pilu BD TKI Asal NTB, Hilang Kontak Saat Berangkat ke Arab Saudi, Kini Kondisi Memprihatinkan |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Satria TKI di Arab Saudi, Kerja di Asrama Polisi Jedda, Kerap Bantu Keluarga |
![]() |
---|
Nasib TKI yang Disekap di Myanmar, Tiga Orang Berhasil Melarikan Diri |
![]() |
---|
TKI Marlinah Meninggal di Taiwan, Ditemukan Tanpa Busana dalam Kamar Kos, Jadi Korban ke-10 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.