Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Keuskupan Manado

Profil 6 Calon Imam Keuskupan Manado yang Akan Ditahbiskan, Asal dan Moto Tahbisan

Enam frater diakon Keuskupan Manado akan ditahbiskan sebagai imam. Moto tahbisan imamat mereka merefleksikan perjalanan panggilan masing-masing.

|
Dokumentasi Komsos Keuskupan Manado
Foto dokumentasi tahbisan imam bagi tujuh frater diakon di Gereja Hati Tersuci Maria Katedral Manado pada 13 April 2024. Keuskupan Manado kembali akan menggelar tahbisan imam bagi enam frater diakon di Gereja Katedral Manado pada Sabtu, 3 Mei 2025. 

Frater Bosco juga berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah. Tepatnya dari Paroki Kristus Raja, Kabupaten Toli-toli.

Panggilannya bermula saat menjalani pendidikan di Seminari St Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Kota Tomohon.

Empat tahun di seminari menengah, pria kelahiran Toli-toli, 29 Januari 1997 itu melanjutkan perjalanan panggilannya ke Seminari Tahun Rohani Pondok Emaus Tateli. 

Ia kemudian melanjutkan masa pembinaan sebagai calon imam di Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus Pineleng dan pendidikan kesarjanaan di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng.

Berkaca dari perjalanan panggilannya, ia memilih perkataan murid Yesus yakni Simon Petrus yang tertulis pada Injil Yohanes 6:68 sebagai moto tahbisan imamat.

Bunyinya, “Tuhan, kepada siapa kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal”.

5. Fr Diakon Christian Theofilus Pontoh

Frater Christian mengutip kalimat singkat “Tuhan memerlukannya” pada Injil Lukas 19:34 sebagai moto imamatnya.

Kalimat itu merefleksikan perjalanan panggilan hidupnya, termasuk saat masuk masa pendidikan di Seminari St Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Kota Tomohon.

Pria kelahiran Tomohon, 22 Juli 1997 ini kemudian memantapkan langkah dengan masuk pendidikan Seminari Tahun Rohani Pondok Emaus Tateli. 

Panggilannya untuk menjadi imam semakin kuat saat menjalani pendidikan di Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus Pineleng. 

Pemuda asal Paroki Bunda Hati Kudus Woloan, Kota Tomohon, ini juga menyelesaikan pendidikan kesarjanaannya di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng.

6. Fr Diakon Gregorius Anselmus Legi

Di antara enam calon imam yang akan ditahbiskan, Frater Gregorius menjadi yang lebih senior.

Pria kelahiran Lolah, 14 Mei 1991 ini menjawab panggilan suci dengan mengawalinya di Seminari Augustinianum, Kota Tomohon.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved