Keracunan Makanan di Tomohon
Sosok John Pungus Pria 61 Tahun yang Tewas Diduga Usai Keracunan Makanan Pesta Pernikahan di Tomohon
Kabar duka ada korban meninggal usai keracunan makanan di Tomohon dibenarkan anak John Pungus, Pingkan Pungus.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tomohon, dr. Jhon Lumopa, pihaknya segera melakukan investigasi setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut.
Berdasarkan data sementara, sekitar 500 undangan hadir dalam acara pernikahan itu.
Dengan menu yang disajikan antara lain capcay, bihun goreng, asam manis, dan salad.
"Setelah mengonsumsi makanan di resepsi pernikahan tersebut, sejumlah warga mulai mengeluhkan gejala seperti BAB cair, muntah, dan nyeri perut," ujar dr. Jhon Lumopa, Sabtu (8/3/2025).

Saat ini, sebanyak 15 orang menjalani perawatan di RS Gunung Maria, dengan 8 pasien masih dalam observasi.
Selain itu, 1 orang dirawat di RSUD Anugerah dan 1 lainnya telah menjalani rawat jalan.
Pihak Dinkes masih mengumpulkan data dari rumah sakit lain yang kemungkinan juga menerima pasien dengan gejala serupa.
Diketahui, katering yang digunakan dalam resepsi pernikahan tersebut berasal dari tiga vendor yang berbeda, yaitu satu dari Manado dan dua dari Tomohon.
dr Jhon menambahkan, Berdasarkan informasi dari pasien, beberapa korban mengonsumsi makanan dari vendor asal Manado.
Pihak Dinkes Tomohon telah berkoordinasi dengan Dinkes Manado untuk menyelidiki lebih lanjut terkait penyedia katering tersebut.
"Kami sudah mengambil langkah-langkah investigasi, termasuk pemeriksaan sampel makanan dari vendor yang diduga menjadi sumber masalah," tambah dr. Jhon Lumopa.
Hingga kini, tim kesehatan terus memantau perkembangan kasus dan memastikan pasien mendapat perawatan yang diperlukan.
Masyarakat yang mengalami gejala serupa juga diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Vendor Resepsi Pernikahan di Tomohon Siap Bertanggung Jawab Jika Terbukti Ada Kesalahan
Pihak keluarga penyelenggara resepsi pernikahan di Kelurahan Matani Satu kembali buka suara.
Mereka menegaskan bahwa vendor katering telah menyatakan kesiapan bertanggung jawab jika terbukti ada kesalahan.
Afnita, salah satu anggota keluarga, mengatakan bahwa pihak vendor telah bertemu dengan keluarga pada Jumat (7/3/2025) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan kesediaan mengikuti seluruh proses investigasi.
“Mereka siap bertanggung jawab jika terbukti benar,” ujar Avnita, Sabtu (8/3/2025).
Meski begitu, pihak keluarga tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam insiden ini.
Mereka hanya ingin memastikan bahwa kejadian ini diselesaikan sesuai aturan hukum.
“Kami hanya melaporkan sesuai prosedur. Kami juga tidak ingin hal ini terjadi,” tambahnya. (Pet)
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Fakta Baru Dugaan Keracunan Makanan di Tomohon, Setelah 13 Saksi Diperiksa, Kini Polisi Lakukan Ini |
![]() |
---|
Kasus Keracunan Makanan di Tomohon: WO dan Katering Diperiksa Polisi Usai Ada Korban Meninggal |
![]() |
---|
Polisi Dalami Dugaan Keracunan Makanan di Tomohon Sulawesi Utara, WO dan Katering Diperiksa |
![]() |
---|
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Dugaan Keracunan Makanan di Tomohon Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Kapolres Tomohon AKBP Nur Kholis Jenguk Pasien Keracunan Makanan di RS Gunung Maria |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.