Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Keracunan Makanan di Tomohon

Sosok John Pungus Pria 61 Tahun yang Tewas Diduga Usai Keracunan Makanan Pesta Pernikahan di Tomohon

Kabar duka ada korban meninggal usai keracunan makanan di Tomohon dibenarkan anak John Pungus, Pingkan Pungus.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado.com / Petrick Sasauw
RUANG JENAZAH - Pihak keluarga almarhum John Pungus di Ruang Jenazah RSUP Prof Kandou Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Selasa, 11/3/2025). John Pungus adalah pria 61 tahun yang tewas diduga usai keracunan makanan pesta pernikahan di Tomohon, Sulut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok John Pungus.

John Pungus adalah pria 61 tahun yang tewas usai diduga mengalami keracunan makanan saat menghadiri pesta pernikahan di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, pada Rabu, 5 Maret 2025 lalu.

John Pungus merupakan warga Tomohon.

Sempat dirawat di RS Hermina Manado sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Prof Kandou Malalayang, namun nyawa John Pungus tak bisa diselamatkan.

Kabar duka ada korban meninggal usai keracunan makanan di Tomohon dibenarkan anak John Pungus, Pingkan Pungus.

"Almarhum meninggal hari ini," ujar Pingkan saat ditemui di RSUP Prof Kandou, Selasa (11/3/2025).

Pantauan di rumah sakit suasana duka di ruang jenazah. 

Jenazah korban telah dimandikan dan sudah ditutupi kain, sementara keluarga serta kerabat sudah berkumpul. 

Istri korban terlihat termenung, ditenangkan oleh pihak keluarga. 

RUANG JENAZAH - Pihak keluarga almarhum John Pungus di Ruang Jenazah RSUP Prof Kandou Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Selasa, 11/3/2025).
RUANG JENAZAH - Pihak keluarga almarhum John Pungus di Ruang Jenazah RSUP Prof Kandou Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Selasa, 11/3/2025). (Tribunmanado.com / Petrick Sasauw)

Mereka masih menunggu kendaraan untuk membawa jenazah ke rumah duka di Tomohon.

Pihak keluarga mengaku tak menduga insiden seperi ini bisa terjadi pada mereka.

John Pungus, adalah salah seorang korban keracunan makanan massal di pesta pernikahan di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Sulawesi Utara (Sulut), pada Rabu malam, 5 Maret 2025.

Peristiwa ini sendiri telah dilaporkan ke Polres Tomohon 

Pelapor adalah keluarga penyelenggara acara.

“Untuk proses lebih lanjut nanti kita lihat pengembangan dari Reskrim. Kalau dari Intelkam sudah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan,” jelas Iptu Musalino Pattah, Minggu (9/3/2025).

Dalam peristiwa ini sejumlah tamu mengalami gejala seperti muntah, diare, dan nyeri perut setelah menyantap makanan yang disajikan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Kota Tomohon sebelumnya telah melakukan investigasi awal. 

Hasil sementara menunjukkan bahwa warga yang mengalami gejala keracunan mengonsumsi makanan dari vendor katering asal Manado.

Pihak kepolisian pun telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyelidiki penyebab pasti dari insiden ini. 

Investigasi mencakup pengujian sampel makanan dan pemeriksaan dari vendor katering yang terlibat.

Keluarga penyelenggara resepsi sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka tidak menyalahkan pihak mana pun. 

Mereka hanya ingin memastikan bahwa kasus ini ditangani sesuai prosedur hukum.

Sementara itu, vendor katering yang menyediakan makanan juga telah menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab jika terbukti ada kesalahan dalam penyajian makanan. 

3 Fakta 50 Orang Diduga Keracunan Makanan di Tomohon, BAB dan Muntah Usai Hadiri Resepsi Pernikahan

Insiden dugaan keracunan makanan usai resepsi pernikahan ini terjadi di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Sulut.

Laporan menyebutkan sekitar 50 orang telah mengeluhkan gejala serupa setelah menghadiri acara tersebut.

Simak faktanya di bawah ini.

50 Orang Mengeluh Sakit Peru, Muntah dan BAB

Puluhan orang mengaluh BAB dan muntah-muntah usai hadiri resepsi di Tomohon.

Lurah Matani Satu, Erik Kalengkongan, membenarkan bahwa beberapa korban dirawat di rumah sakit yang berbeda, tidak hanya di Tomohon, tetapi juga di luar daerah.

“Ada sekitar 50 orang yang mengeluhkan sakit perut dan diare," ujarnya saat dihubungi awak media, Jumat (7/3/2025) malam.

Keluarga Penyelenggara Pesta Lapor Polisi

Kasus ini telah menyebar luas di media sosial, memunculkan berbagai spekulasi dan tanggapan publik.

Menanggapi hal tersebut, pihak keluarga penyelenggara akhirnya buka suara. 

Mereka mengonfirmasi bahwa laporan resmi sudah diajukan ke Polres Tomohon pada Jumat (7/3/2025).

“Sudah, kami sudah melapor kemarin,” ujar salah satu anggota keluarga, Afnita saat dihubungi via telepon, Sabtu (8/3/2025).

Pihak keluarga juga menjelaskan bahwa mereka telah bertemu dengan vendor serta penyedia katering yang bertanggung jawab atas makanan dalam resepsi pernikahan tersebut. 

KERACUNAN - Sejumlah warga dirawat di Rumah Sakit setelah mengonsumsi makanan di sebuah pesta pada Rabu malam. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tomohon, dr. Jhon Lumopa, pihaknya segera melakukan investigasi setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut.
KERACUNAN - Sejumlah warga dirawat di Rumah Sakit setelah mengonsumsi makanan di sebuah pesta pada Rabu malam. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tomohon, dr. Jhon Lumopa, pihaknya segera melakukan investigasi setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut. (*Dok. Facebook Group Tomohon)

Pertemuan ini dilakukan pada Jumat (7/3/2025) untuk membahas insiden yang terjadi.

“Mereka (vendor dan katering) sudah bertemu kemarin. Kami semua siap untuk mengusut masalah ini bersama-sama,” katanya.

Meski demikian, keluarga penyelenggara menegaskan bahwa mereka tidak menyalahkan pihak manapun.

“Acara berlangsung dengan baik. Cuma karena ada keluhan dari makanan, kami juga tidak ingin hal ini terjadi. Kami hanya mengikuti proses hukum sesuai ketentuan yang ada,” tambahnya.

Hari ini, pihak keluarga dijadwalkan kembali ke Polres Tomohon untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait laporan yang telah diajukan.

Mereka berharap seluruh proses penyelidikan dapat berjalan transparan dan menemukan titik terang atas insiden ini. 

Diberitakan sebelumnya sebuah pesta pernikahan di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Sulawesi Utara (Sulut), berujung insiden setelah puluhan tamu mengalami gejala dugaan keracunan makanan

Kejadian ini terjadi pada Rabu malam, 5 Maret 2025, dengan sejumlah warga melaporkan gejala seperti diare, muntah, panas dingin, sesak napas, dan nyeri perut.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tomohon, dr. Jhon Lumopa, pihaknya segera melakukan investigasi setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut. 

Berdasarkan data sementara, sekitar 500 undangan hadir dalam acara pernikahan itu.

Dengan menu yang disajikan antara lain capcay, bihun goreng, asam manis, dan salad.

"Setelah mengonsumsi makanan di resepsi pernikahan tersebut, sejumlah warga mulai mengeluhkan gejala seperti BAB cair, muntah, dan nyeri perut," ujar dr. Jhon Lumopa, Sabtu (8/3/2025).

KERACUNAN - Sejumlah warga dirawat di Rumah Sakit setelah mengonsumsi makanan di sebuah pesta pada Rabu malam. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tomohon, dr. Jhon Lumopa, pihaknya segera melakukan investigasi setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut.
KERACUNAN - Sejumlah warga dirawat di Rumah Sakit setelah mengonsumsi makanan di sebuah pesta pada Rabu malam. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tomohon, dr. Jhon Lumopa, pihaknya segera melakukan investigasi setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut. (Dok. Facebook Group Tomohon)

Saat ini, sebanyak 15 orang menjalani perawatan di RS Gunung Maria, dengan 8 pasien masih dalam observasi. 

Selain itu, 1 orang dirawat di RSUD Anugerah dan 1 lainnya telah menjalani rawat jalan. 

Pihak Dinkes masih mengumpulkan data dari rumah sakit lain yang kemungkinan juga menerima pasien dengan gejala serupa.

Diketahui, katering yang digunakan dalam resepsi pernikahan tersebut berasal dari tiga vendor yang berbeda, yaitu satu dari Manado dan dua dari Tomohon

dr Jhon menambahkan, Berdasarkan informasi dari pasien, beberapa korban mengonsumsi makanan dari vendor asal Manado.

Pihak Dinkes Tomohon telah berkoordinasi dengan Dinkes Manado untuk menyelidiki lebih lanjut terkait penyedia katering tersebut. 

"Kami sudah mengambil langkah-langkah investigasi, termasuk pemeriksaan sampel makanan dari vendor yang diduga menjadi sumber masalah," tambah dr. Jhon Lumopa.

Hingga kini, tim kesehatan terus memantau perkembangan kasus dan memastikan pasien mendapat perawatan yang diperlukan. 

Masyarakat yang mengalami gejala serupa juga diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. 

Vendor Resepsi Pernikahan di Tomohon Siap Bertanggung Jawab Jika Terbukti Ada Kesalahan

Pihak keluarga penyelenggara resepsi pernikahan di Kelurahan Matani Satu kembali buka suara. 

Mereka menegaskan bahwa vendor katering telah menyatakan kesiapan bertanggung jawab jika terbukti ada kesalahan.

Afnita, salah satu anggota keluarga, mengatakan bahwa pihak vendor telah bertemu dengan keluarga pada Jumat (7/3/2025) kemarin. 

Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan kesediaan mengikuti seluruh proses investigasi.

“Mereka siap bertanggung jawab jika terbukti benar,” ujar Avnita, Sabtu (8/3/2025).

Meski begitu, pihak keluarga tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam insiden ini. 

Mereka hanya ingin memastikan bahwa kejadian ini diselesaikan sesuai aturan hukum.

“Kami hanya melaporkan sesuai prosedur. Kami juga tidak ingin hal ini terjadi,” tambahnya. (Pet)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved