Opini
Survei Bodong
Tak ada satupun pemberitaan tentang hasil survei tersebut yang memuat tentang Sumber Informasi
Oleh: Baso Affandi
Pemerhati Perilaku Pemilih, Tinggal di Kota Manado, Sulawesi Utara
MEMBUKA ransel mencari ponsel yang saya masukkan kedalam laci tas punggung menjadi kebiasaan sesaat sebelum memasuki X-ray bandara, berjalan menuju ruang tunggu menunggu waktunya boarding.
Duduk rilex mengutak atik ponsel digenggaman, dilayar ponsel disajikan penggalan gambar dimedia social tentang hasil survei opini public, namun tak puas dengan sebatas gambar, saya mencoba minta bantuan om Google.
Alhasil beberapa media yang layak dan pantas dipercaya memuat berita hasil survei tersebut. Namun saya tak menemukan ada pemberitaan yang bertanggung jawab denga nisi berita yang patut disebut sebagai sumber resmi.
Dari sini saya menyimpan pertanyaan yang mungkin hanya saya saja yang meragukan apakah itu benar atau tidak jika ada kerja-kerja ilmiah yang dilakukan dan tidak diberitakan secara resmi dari pemilik institusi ataukah hanya sebagai (framing) mainan pencitraan politis beberapa orang yang tak ingin kandidatnya tenggelam,
Bedah Informasi
Beberapa media resmi yang bisa diakses langsung dari ponsel coba kubaca dengan teliti, namun tak ada satupun pemberitaan tentang hasil survei tersebut yang memuat tentang sumber informasi, metodelogi, jumlah responden, besaran simpang margin of error, waktu collecting data lapangan.
Penanggung Jawab dan lain-lain yang dibutuhkan untuk membuktikan bahwa data tersebut Valid dan bisa dipertanggung Jawabkan.
Berangkat dari dasar itulah kemudian bisa saja mereka yang sering membaca hasil survei atau pelaku dalam dunia survei “menyimpulkan” bahwa bisa saja Nama besar institusi Lembaga survei dicatut untuk kepentingan segelintir orang saja demi peningkatan popularitas dan Elektabilitas calonnya.
Sungguh sangat berbahaya jika ini nekat dilakukan, selain bisa berdampak hukum, hal ini juga sangat merugikan institusi yang memiliki kredibilitas. Tingkat kepercayaan public akan jatuh akibat perbuatan beberapa orang saja.
Kosekuensi Hukum
Bila benar adanya bahwa hasil survei hanya dibuat-buat tanpa kemudian dipertanggung jawabkan soal sumber informasi, besaran margin of error, jumlah responden, range waktu pengambilan data, metodelogi, maka bisa saja Tindakan tersebut dikategorikan (berita bohong) HOAX. Nah, sampai ranah ini pembaca pasti paham konsekuensinya,
Menurut Merriam Webster Dictionary, to trick into believing or accepting as genuine something false and oflen preposterous, an act intended to trick or dupe, something accepted or established by fraud or fabrication.
(Tindakan untuk mengelabui agar percaya atau menerima sesuatu yang asli dari sesuatu yang palsu dan seringkali tidak masuk akal, sesuatu Tindakan yang dilakukan untuk mengelabui atau menipu, yang ditetapkan oleh hasil penipuan atau pabrikasi. Sementara jika kita buka KBBI, hoax atau hoaks adalah informasi bohong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.