Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

Pengakuan Amerika Serikat: Tak Mungkin Bantu Israel dalam Serangan ke Lebanon Jika Konflik Meluas

Perwira tinggi militer AS memperingatkan bahwa setiap serangan militer Israel ke Lebanon akan berisiko terhadap respons Iran dalam lakukan pembelaan.

Editor: Rizali Posumah
Aljazeera.com
Hizbullah -  Amerika Serikat mengatakan mereka tidak mungkin bisa membantu Israel mempertahankan diri melawan perang Hizbullah yang lebih luas. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Amerika Serikat mengakui bahwa mereka tidak mungkin bisa membantu Israel mempertahankan diri melawan perang Hizbullah yang lebih luas. 

Pernyataan itu dikatakan oleh Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS), Jenderal Angkatan Udara Charles Q Brown.

Charles Q Brown mengatakan, Amerika Serikat tidak bisa membantu dengan cara yang sama efektifnya seperti saat Israel melawan serangan rudal dan drone Iran pada April lalu.

"Lebih sulit untuk menangkis roket jarak pendek yang rutin ditembakkan Hizbullah melintasi perbatasan ke Israel," katanya.

Lantas apakah AS telah mengubah postur pasukannya di wilayah tersebut untuk lebih menjamin perlindungan pasukannya?

Charles Q Brown menjawab "keselamatan pasukan telah menjadi prioritas selama ini."

Dirinya juga menginformasikan bahwa sejauh ini ada pangkalan AS yang diserang sejak Februari lalu.

Menurut Brown, Amerika terus berbicara dengan para pemimpin Israel dan memperingatkan agar tidak memperluas konflik.

Pesan utama yang disampaikan kepada mereka adalah untuk memikirkan dampak keduanya dari segala jenis operasi di Lebanon.

"Dan bagaimana dampaknya tidak hanya terhadap wilayah tersebut, namun juga dampaknya terhadap pasukan kita di wilayah tersebut," kata Brown dilansir dari Times of Israel, Minggu (23/6/2024).

Iran Kemungkinan Ikut Perang

Perwira tinggi militer AS memperingatkan bahwa setiap serangan militer Israel ke Lebanon akan berisiko terhadap respons Iran dalam membela kelompok pejuang Islam Hizbullah itu di sana.

Pasukan AS juga akan ditantang untuk memperkuat payung pertahanan udara Israel.

Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Angkatan Udara Charles Q Brown mengatakan, Iran akan lebih cenderung mendukung Hizbullah dibandingkan kelompok Hamas di Gaza.

“Terutama jika mereka merasa bahwa Hizbullah secara signifikan dirugikan atau terancam," kata Brown.

Hal itu disampaikannya kepada awak media saat melakukan perjalanan ke Botswana untuk pertemuan para menteri pertahanan Afrika.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved