Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Amerika Serikat

Apa Itu Government Shutdown? Akan Dihadapi Amerika Serikat, Kongres Gagal Capai Kesepakatan

Amerika Serikat kembali menghadapi penutupan (shutdown) pemerintahan federal setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran

Editor: Alpen Martinus
TM/Al Jazeera
KONGDES: Ilustrasi pemerintah AS. Pemerintahan AS siap hadapi goverment shutdown setelah kongres tak capai kesepakatan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar mengejutkan dari Amerika Serikat mendadak hadapi penutupan.

Penutupan pemerintahan atau government shutdown adalah penutupan sebagian atau seluruh layanan pemerintah yang bersifat non-esensial.

Kondisi ini terjadi ketika lembaga legislatif dan eksekutif gagal mencapai kesepakatan untuk mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan (anggaran) sebelum tahun fiskal berikutnya dimulai. 

Baca juga: Ini 20 Poin Tawaran Amerika Serikat untuk Perdamaian di Palestina, Hamas Tak Boleh di Pemerintahan

Fenomena ini paling sering terjadi di Amerika Serikat, di mana Kongres memiliki wewenang untuk menyetujui anggaran.

 Jika Kongres dan Presiden tidak mencapai kesepakatan tepat waktu, pendanaan untuk sebagian besar departemen dan lembaga federal akan terhenti.

Amerika Serikat kembali menghadapi penutupan (shutdown) pemerintahan federal setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran untuk tahun fiskal baru.

Kondisi ini diperkirakan akan berdampak luas, terutama pada sektor transportasi, pariwisata, dan layanan publik di seluruh negeri.

Penutupan ini berpotensi menyebabkan penundaan penerbangan, antrean panjang di bandara, serta penutupan taman nasional dan situs wisata utama, termasuk Grand Canyon, yang menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Amerika Serikat.

Pemerintah Negara Bagian Arizona bahkan menyatakan tidak sanggup menanggung biaya operasional taman nasional tersebut tanpa dukungan dana federal.

Dampak terhadap penerbangan di AS

Walau penerbangan komersial tetap beroperasi, industri penerbangan dipastikan akan mengalami tekanan besar.

Petugas pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) dan staf Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dikategorikan sebagai pekerja esensial, sehingga tetap diwajibkan bekerja, tetapi tanpa menerima gaji selama penutupan berlangsung.

Lebih dari 13.000 pengatur lalu lintas udara akan tetap bertugas tanpa bayaran. Dalam shutdown sebelumnya, kekurangan staf menyebabkan gangguan besar.

Termasuk penutupan sementara Bandara LaGuardia di New York pada 2019 akibat sejumlah petugas absen karena tidak digaji.

Penutupan kali ini juga bisa menghambat pelatihan dan perekrutan pengatur lalu lintas udara baru, padahal Departemen Transportasi AS baru saja mengumumkan pencapaian target rekrutmen 2.000 pengatur baru untuk tahun fiskal 2025.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved