Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

Israel Ancam Hamas Lantaran Salah Serahkan Jasad, Amerika Serikat Beri Waktu 48 Jam

Ancaman terhadap kelompok perlawanan Palestina di jalur Gaza, Palestina, Hamas kembali dilayangkan Israel.

Editor: Rizali Posumah
RNTV/TangkapLayar
GAZA YANG HANCUR - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025), menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Ancaman terhadap kelompok perlawanan Palestina di jalur Gaza, Palestina, Hamas kembali dilayangkan Israel setelah Hamas diduga menyerahkan satu jenazah yang bukan milik 13 tawanan Israel yang hilang. 

Ringkasan Berita:
  • Hamas diduga menyerahkan satu jenazah yang bukan milik 13 tawanan Israel yang hilang.
  • Jenazah tersebut diserahkan Hamas melalui Palang Merah Internasional dan dibawa ke Israel pada Senin (27/10/2025) malam.
  • Sekutu Israel Amerika Serikat (AS) memberikan waktu selama 48 jam bagi Hamas untuk mengembalikan semua jenazah tawanan yang masih tersisa di Jalur Gaza.

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ancaman terhadap kelompok perlawanan Palestina di jalur Gaza, Palestina, Hamas kembali dilayangkan Israel setelah Hamas diduga menyerahkan satu jenazah yang bukan milik 13 tawanan Israel yang hilang.

Jenazah tersebut diserahkan Hamas melalui Palang Merah Internasional dan dibawa ke Israel pada Senin (27/10/2025) malam.

Saat diidentifikasi pihak Israel, jenazah tersebut disebut adalah jenazah dari tubuh Ofir Tzarfati.

Ofir adalah tawanan yang jenazahnya ditemukan pada Desember 2023.

Di mana pada sebelumnya, militer Israel melaporkan penemuan bagian jenazah Ofir Tzarfati di Gaza pada Desember 2023 dan dimakamkan pada saat itu.

The Jerusalem Post melaporkan, pada Maret Maret 2024 bagian tubuh Ofir Tzarfati lainnya ditemukan dan dimakamkan.

Hamas sendiri telah berkomitmen untuk menyerahkan 28 jenazah tawanan Israel yang masih berada di Jalur Gaza, sebagaimana bagian dari isi perjanjian gencatan senjata pada 10 Oktober 2025.

Di mana Hamas telah menyerahkan 16 jenazah, namun Israel mengatakan hanya 15 jenazah yang diidentifikasi sebagai milik tawanan.

Netanyahu mengumpulkan para kepala militernya pada Selasa (28/10/2025).

Perdana Menteri Israel itu akan memutuskan langkah Israel selanjutnya sebagai tanggapan terhadap kesalahan penyerahan jenazah tawanan.

Netanyahu menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober.

Amerika Serikat Beri Waktu 48 Jam

Sementara itu, sekutu Israel Amerika Serikat (AS) memberikan waktu selama 48 jam bagi Hamas untuk mengembalikan semua jenazah tawanan yang masih tersisa di Jalur Gaza.

Presiden AS Donald Trump juga menuntut pengembalian dua jenazah tawanan berkewarganegaraan AS-Israel, memperingatkan potensi aksi militer jika Hamas melampaui tenggat waktu. 

 "Hamas harus segera mengembalikan jenazah para tawanan. Jika tidak, negara-negara lain yang terlibat dalam 'perdamaian besar' ini akan mengambil tindakan," terang Trump pada hari Senin, dikutip dari Yeni Safak.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved