Catatan Willy Kumurur
Euro 2024, Pentas Dewa Bola
Euro 2024 akan mempresentasikan eksistensi manusia, karena di lapangan hijau di negeri Jerman, para dewa bola itu ternyata adalah manusia biasa.
Oleh: Willy Kumurur
Penikmat Bola
PENANTIAN panjang dunia bola bagaikan penantian Juliet yang merindukan Romeo sebagaimana yang dikisahkan dalam film Romeo & Juliet.
Terkurung di balik tembok istana yang tinggi dan dengan penjagaan yang super ketat, Juliet menanti dengan penuh harap kedatangan Romeo.
Dia terperangah di kolam renang istana tatkala mendapati kenyataan bahwa yang berenang di sisinya adalah Romeo.
“Bagaimana caranya engkau menembus pertahanan ketat istana ini dan datang menjumpaiku?“ tanya Juliet dengan hati berbunga-bunga.
Romeo menjawab singkat, “Aku datang dengan sayap-sayap cinta.“
Seperti itulah kedatangan para dewa bola Eropa -ibarat dongeng- yang turun ke bumi Jerman untuk mementaskan seni yang berkualitas dalam mengolah bola di atas panggung berwarna hijau.
Baca juga: Masih Ingat Cristian Gonzalez? Nasibnya Kini Nonton Timnas di Kursi Tribun
Pentas itu akan dibuka di tempat yang bernama Allianz Arena, Muenchen, pada Sabtu, 15 Juni 2024 dinihari.
Mereka datang dengan “sayap-sayap cinta“ atas nama kecintaan terhadap bola, karena telah mereka wakafkan hidup dan karier mereka untuk sepakbola.
Dinihari nanti, tarian para dewa akan menyihir dunia, membuat yang biasa cepat lelap mengubah siklus tidur untuk begadang dan menjadi saksi seni sepakbola yang pernah ada di jagad ini.
"Life is a mystery to be lived, not a problem to be solved.” (Hidup adalah misteri untuk dijalani bukanlah masalah untuk dipecahkan), kata Soren Kierkegaard.
Lain halnya dengan Luca Antonini yang bertutur dalam lirik lagunya play like children falling down into yellow fields try to stop the flow of time life's a mistery (bermainlah seperti kanak-kanak, jatuh di lapangan kuning cobalah hentikan aliran waktu karena hidup adalah misteri).
Lapangan hijau adalah misteri. Karena siapakah yang bisa memastikan bahwa kemenangan itu akan pasti diraih? Di Euro 1992, Yugoslavia batal tampil karena negeri itu dilanda perang saudara.
Organisasi Sepakbola Eropa (UEFA) memutuskan Denmark menggantikan Yugoslavia. Mereka hanya dianggap sebagai pelengkap penderita.
Tak ada satupun yang menduga bahwa Denmark akan menjuarai ajang Euro 1992.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.