Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Willy Kumurur

Spanyol vs Italia di Euro 2024, Agresivitas Dua Tim Mediterania

Generasi emas 'tiki taka' maestro pengumpan Xavi Hernan'dez, Andres Iniesta, dan Xabi Alonso telah berlalu.

handover
dr Willy Kumurur 

Oleh: dr Willy Kumurur

Penikmat Bola

España destruye a Croacia (Spanyol menghancurkan Kroasia), demikian tajuk Marca, koran Spanyol, memberitakan kemenangan telak Spanyol atas Kroasia.

Negeri Balkan itu dihancurkan Spanyol dengan kecepatan tinggi dan melupakan tiki-taka, ulas kolumnis bola Sid Lowe di koran Inggris The Guardian.

Tatkala Spanyol menjuarai Euro 2008, Lamine Yamal belum genap berusia satu tahun. Tim Spanyol sangat superior selama bertahun-tahun sejak 2008 sampai 2012.

Mereka menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010 dan Euro 2012 dengan gaya tiki-taka. Namun kini, tak ada satupun punggawa Euro 2008 yang tersisa dalam pasukan La Furia Roja di Euro 2024 ini.

Baca juga: Link Nonton Live Streaming Spanyol vs Italia

Pasukan asuhan Luis de la Fuente adalah generasi baru ditambah Lamine Yamal, bocah berumur 16 tahun 338 hari, saat membenamkan Luka Modric dan kawan-kawan 3-0.

Tidak nampak sedikitpun 'tiki taka', ciri khas kedigdayaan Spanyol dalam laga melawan Kroasia. Generasi emas 'tiki taka' maestro pengumpan Xavi Hernan'dez, Andres Iniesta, dan Xabi Alonso telah berlalu.

Spanyol telah beralih ke pendekatan yang lebih fleksibel di bawah manajer baru Luis de la Fuente yang lebih cocok dengan skuad muda dan serba bisa yang dimilikinya.

Melawan tim Kroasia yang semakin menua, Spanyol menerapkan pressure tinggi tanpa henti dikombinasi dengan transisi cepat yang membuat lawan ngos-ngosan dan menjadi lengah.

“Kami mengubah tim nasional menjadi tim yang memiliki banyak wajah,” ujar De la Fuente pada konferensi pers.

“Negara-negara lain tidak lagi mengetahui jenis serangan apa yang akan kami terapkan dan inilah yang membuat kami sangat gembira.”

Dengan kata lain, De la Fuente ingin mengatakan bahwa lawan-lawan hanya memiliki analisis tentang gaya lama (tiki-taka), dan tiap punya analisis untuk 'melumpuhkan' gaya permainan yang mereka anut saat ini.

De la Fuente melukiskan dengan metafora bahwa generasi baru La Furia Roja menerapkan “pandangan jauh ke depan” dengan “kaki di tanah”.

Anak-anak asuhnya bermain cepat, tajam dan efektif.

Baca juga: Hasil Skotlandia vs Swiss di Euro 2024, Gol Roket Shaqiri Jadi Penyelamat dari Kekalahan

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved