Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rakernas PDIP

Jawaban Nyeleneh Megawati Soekarnoputri Soal Posisi PDIP di Pemerintahan Prabowo Subianto

Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan alasan partainya belum memutuskan apakah bergabung dalam Pemerintahan Prabowo Subianto atau tidak.

Editor: Alpen Martinus
Tribunnews.com
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebentar lagi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.

Setelah itu mereka akan menempatkan orang  pada posisi Menteri dan lainnya.

Biasanya sejumlah partai akan menyodorkan nama.

Baca juga: Berikut 17 Rekomendasi Hasil Rakernas PDIP, Ada Soal UKT

Pun sejumlah partai juga akan memutuskan untuk menjadi koalisi atau kontra koaliasi.

Demikian juga dengan PDIP yang masih belum memberikan keputusan.

Pun hasil Rakernas belum memutuskan akan berada di posisi mana.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan alasan partainya belum memutuskan apakah bergabung dalam Pemerintahan Prabowo Subianto atau tidak.

Hal ini disampaikan Megawati dalam pidato politik penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5).

Megawati mengatakan sikap PDIP didasarkan pada pemikiran mana yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik, berdaulat, dan berdiri di atas kaki sendiri.

"Itulah landasan pilihan sikap. Sikap politk kita. Makanya kalau enggak ada yang ikut, enggak disiplin sudah tahu toh ibu mau ngapain," kata Megawati di lokasi.

Dia menjelaskan sikap partai harus dihitung secara politik. "Kalau menit ini saya ngomong kan harus dihitung secara politik lho," ujar Megawati lalu para kader pun bertepuk tangan.

Megawati mengaku sempat membaca berita mengenai sikap PDIP akan diumumkan dalam Rakernas V.

"Tadi pagi saya baca Kompas, Rakernas akan menentukan sikap bla bla, aku sambil sarapan. Aku bilang, enak saja iya dong. Gue mainin dulu dong," ucapnya.

Presiden Kelima RI ini juga sempat menyindir konsep pembangunan jangka panjang yang kerap berganti-ganti.

Menurutnya pembangunan jangka panjang di negara ini apabila berada di tangan yang salah akan sangat berbahaya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved