Sikap Politik PDIP yang Dibacakan Puan Maharani dalam Rakernas V: Pemilu 2024 Adalah yang Terburuk

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyampaikan sikap politik PDIP, dalam penutupan Rakernas V PDIP, yang digelar di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

Dalam sikap politik tersebut, PDIP menilai pemilu 2024 merupakan pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia.

"Hal ini disebabkan oleh panyalahgunaan kekuasaan, intervensi aparat penegak hukum, pelanggaran etika, penyalahgunaan sumber daya negara, dan masifnya praktek politik uang," terang Puan Maharani. 

PDIP menilai, buruknya penyelenggaraan pemilu ini juga disebabkan oleh ketidaknetralan penyelenggara pemilu.

Karena itu, PDIP merekomendasikan peningkatan kualitas demokrasi melalui peninjauan kembali sistem pemilu, konsolidasi demokrasi, pelembagaan partai politik, penguatan pers dan masyarakat sipil serta mendorong reformasi sistem hukum yang berkeadilan. 

PDIP menolak penggunaan hukum sebagai alat kekuasaan.

Di mana PDIP menilai hal tersebut telah terjadi melalui perubahan Undang-Undang Mahkamah Konstitusi dan perubahan Undang-Undang penyiaran.

Sedangkan terhadap putusan perkara nomor 90 PUU 21 Tahun 2023 yang mamasukkan materi muatan baru tentang syarat calon presiden dan calon wakil presiden, PDIP menilai hal tersebut telah melanggar batas kewenangan dan mengambil alih kewenangan DPR sebagai lembaga pembuat Undang-Undang. 

PDIP juga mengajak para ahli hukum tata negara, masyarakat sipil, pers, akademisi, intelektual, dan seluruh elemen pro demokrasi untuk melakukan evaluasi secara objektif atas pelaksanaan pemilu 2024.

Diketahui, Rakernas V PDIP digelar pada 24 hingga 26 Mei 2024 di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta. 

Tema yang diusung yakni Satyameva Jayate Kebenaran Pasti Menang, dengan subtema Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran.