Kesehatan
Sederet Gaya Hidup Jadi Faktor Meningkatnya Risiko Hipertensi, Berikut Daftarnya
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit paling mematikan di dunia. Penyakit tersebut merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit paling mematikan di dunia.
Penyakit tersebut merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
Hipertensi juga merupakan faktor risiko tertinggi penyebab kematian keempat.
Presentasenya mencapai 10,2 persen.
Hal ini terungkap dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan studi kohor penyakit tidak menular (PTM) 2011-2021.
Tak hanya keturunan, perilaku hidup turut meningkatkan faktor risiko hipertensi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), dr Eva Susanti.
Perilaku masyarakat tersebut seperti merokok, jarang melakukan aktivitas fisik, kurangnya makan sayur dan buah, serta mengonsumsi makanan asin.
“Proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun yang melakukan aktivitas fisik kurang 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang melakukan aktivitas fisik cukup,” Kata Eva Susanti dilansir dari website resmi Kemenkes, Sabtu (18/5/2024).
Selain itu, kata Eva proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun adalah dengan obesitas sentral.
Baca juga: Chord Lagu Marparbue do Lojami - Style Voice - Kunci Gitar C
Baca juga: Majukan Ekonomi, Desa Wewemo Pulau Morotai Malut Kembali Aktifkan Ladang Sawah Ratusan Hektare
Yaitu kondisi kelebihan lemak pada perut 3,4 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral.
Sementara itu, proporsi penderita hipertensi umur di atas 60 tahun dengan obesitas sentral sama dengan penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral.
dr. Eva menyampaikan, hipertensi dapat diturunkan dengan perilaku hidup sehat dengan ‘PATUH’.
Singkatan dari 'P' Periksa kesehatan secara rutin dan ikut anjuran dokter.
'A' Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur.

'T' Tetap diet dengan gizi seimbang, lalu 'U' upayakan aktivitas fisik dengan aman.
Dan terakhir 'H' Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Indonesian Society of hypertension (InaSH, 2019-2021), dr. Tunggul D. Situmorang, sebut ada beberapa faktor penyebab hipertensi.
Di antaranya stress, usia, keturunan, garam, dan obesitas.
dr. Tunggul juga mengatakan, hipertensi atau darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi.
Baca juga: Link Live Streaming Persib vs Bali United, Nonton Semifinal Championship Series Liga 1 Akses di Sini
Baca juga: Samapta Polresta Manado Razia Motor Tanpa TNKB, Polisi Minta Warga Patuhi Aturan Lalu Lintas
Seperti penyakit stroke, kebutaan penyakit gagal jantung dan juga gagal ginjal.
Namun, darah tinggi atau hipertensi dapat diturunkan.
Yaitu dengan berolahraga secara teratur, mengatur pola makan yang sehat, mengurangi konsumsi garam, konsumsi obat, dan menghindari stres.
“Ada begitu banyak pilihan-pilihan obat, begitu banyaknya obat-obatan, sehingga harus sudah tahu persis bagaimana mekanisme kerjanya, dipakai untuk siapa, dan harus digunakan dengan cara yang baik dan benar,” kata Dr. Tunggul.
dr. Tunggul menyampaikan, untuk menurunkan hipertensi dan mencegah penyakit tidak menular lainnya, terapkan perilaku ‘CERDIK’.

Yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet Seimbang, Istirahat cukup, Kelola stress.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenkes Beberkan Perilaku Masyarakat yang Berpotensi Meningkatnya Risiko Hipertensi.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Daftar Cara Menangani Keracunan Makanan pada Anak |
![]() |
---|
Tips Mengatur Pernapasan untuk Mengurangi Rasa Cemas Jelang Momen Penting |
![]() |
---|
Tips Menyimpan Buah dan Sayur Agar Awet, Ada yang Bisa Sampai 1 Tahun |
![]() |
---|
Tips Jaga Kesehatan bagi Pekerja Kantoran yang Sering Duduk di Depan Komputer |
![]() |
---|
5 Tips Membuat Telur Rebus: Jangan Masak Terlalu Lama, Rendam Air Dingin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.