Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

6 Tips Kontrol Gula Darah Bagi Penderita Diabetes saat Berpuasa

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa) dalam darah.

Editor: Glendi Manengal
Hellosehat.com
Ilustrasi Diabetes. 

Makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah, yang bisa menjadi masalah serius bagi penderita diabetes.

Oleh karena itu, Andi menyarankan agar saat berbuka puasa, tidak langsung mengonsumsi makanan manis, tetapi lebih baik memulainya dengan minum air putih dan mengonsumsi kurma.

Kurma adalah pilihan yang baik karena memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti mereka tidak akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis.

Selain itu, kurma juga mengandung serat dan nutrisi penting lainnya yang dapat memberikan energi dan menjaga kesehatan selama berpuasa.

Dengan memulai berbuka puasa dengan minum air putih dan mengonsumsi kurma, penderita diabetes dapat mengontrol kadar gula darah mereka secara lebih efektif dan menghindari komplikasi yang mungkin timbul akibat lonjakan gula darah yang tidak terkendali.

Dalam konteks ini, pengaturan pola makan dengan bijaksana menjadi kunci bagi penderita diabetes untuk menjalani puasa dengan aman dan menjaga kesehatan mereka selama bulan Ramadan atau dalam situasi berpuasa lainnya.

Dengan mematuhi saran dari ahli seperti Andi, diharapkan penderita diabetes dapat menjalani puasa dengan nyaman dan tanpa risiko kesehatan yang berlebihan.

4. Konsumsi makanan sehat saat sahur dan buka puasa

Andi menyarankan agar penderita diabetes mengonsumsi banyak sayuran dan makanan yang mengandung gizi seimbang selama menjalani puasa.

Ini bertujuan untuk memberikan nutrisi yang cukup dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Sayuran merupakan sumber nutrisi yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan.

Mengonsumsi berbagai jenis sayuran seperti bayam, brokoli, wortel, dan kacang-kacangan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, serta membantu dalam mengontrol kadar gula darah.

Selain itu, Andi menyarankan penderita diabetes untuk memperhatikan asupan protein dan karbohidrat yang seimbang.

Protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, sementara karbohidrat adalah sumber energi utama.

Namun, penting untuk memilih sumber protein dan karbohidrat yang sehat.

Contohnya, telur dan ikan merupakan sumber protein yang baik dan rendah lemak, sedangkan biji-bijian seperti quinoa, beras merah, dan oatmeal dapat menjadi pilihan karbohidrat yang baik karena mengandung serat dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.

Andi juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan rendah karbohidrat yang membantu dalam menjaga kadar gula darah stabil.

Ini termasuk makanan seperti sayuran berdaun hijau, tomat, mentimun, dan juga makanan berprotein tinggi seperti daging tanpa lemak dan kacang-kacangan.

Dengan memperhatikan pola makan yang seimbang dan memilih makanan dengan bijaksana, penderita diabetes dapat menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil selama berpuasa.

Hal ini juga akan membantu mereka untuk tetap sehat dan bertenaga selama bulan puasa atau dalam situasi berpuasa lainnya.

5. Hindari makanan gorengan

Andi menegaskan pentingnya bagi penderita diabetes untuk mengurangi atau bahkan menghindari makanan yang berminyak seperti gorengan.

Dia menjelaskan bahwa penderita diabetes memiliki pembuluh darah yang rentan dan tidak sehat, sehingga mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan beban pada pembuluh darah tersebut.

Gorengan sering kali mengandung lemak trans, yang merupakan jenis lemak yang kurang baik bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes.

Meskipun tidak memiliki dampak langsung yang terlihat, lemak trans dapat menyebabkan resistensi insulin dan sindrom metabolik, yang merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan diabetes.

Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah dalam darah tetap tinggi.

Sementara sindrom metabolik merupakan kombinasi dari faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tidak seimbang, yang semuanya berkontribusi terhadap risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, Andi menyarankan agar penderita diabetes memilih makanan dengan metode pengolahan yang lebih sehat, seperti memanggang, merebus, atau mengukus daripada menggoreng.

Ini akan membantu mengurangi asupan lemak trans dan meminimalkan risiko komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan diabetes.

Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan cara pengolahannya, penderita diabetes dapat mengontrol kadar gula darah mereka dengan lebih baik dan menjaga kesehatan pembuluh darah mereka.

Langkah ini merupakan bagian penting dari manajemen diabetes yang komprehensif dan dapat membantu mencegah komplikasi yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.

6. Cukupi asupan air

Selain penderita diabetes, semua orang yang berpuasa berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh karena tidak mengonsumsi makanan dan minuman selama berjam-jam.

Kondisi ini bisa berpotensi merugikan kesehatan, terutama bagi mereka yang menjalani puasa dalam waktu yang lama atau di daerah dengan suhu yang tinggi.

Pentingnya mencukupi asupan air saat berbuka puasa tidak dapat dipungkiri.

Saat tubuh kehilangan cairan akibat tidak adanya asupan selama puasa, risiko dehidrasi meningkat.

Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan fungsi organ tubuh, gangguan pada sistem pencernaan, kelelahan, dan bahkan masalah pada sistem kardiovaskular.

Selain itu, kondisi dehidrasi juga dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.

Ketika tubuh mengalami dehidrasi, proses pengaturan kadar gula darah menjadi lebih sulit.

Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi yang signifikan dalam kadar gula darah, yang dapat menjadi masalah serius terutama bagi penderita diabetes.

Oleh karena itu, sangat penting bagi semua orang yang berpuasa untuk segera mengonsumsi cairan saat berbuka, untuk menghindari terjadinya dehidrasi.

Air adalah pilihan terbaik untuk mengganti cairan yang hilang selama puasa, tetapi juga bisa ditambah dengan minuman elektrolit atau jus buah untuk mengembalikan elektrolit dan nutrisi penting lainnya.

Dengan menjaga asupan cairan yang cukup saat berbuka puasa, tubuh dapat tetap terhidrasi dengan baik dan proses pengaturan kadar gula darah dapat berjalan dengan lebih lancar.

Ini akan membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan selama bulan puasa atau dalam situasi berpuasa lainnya.

(Sumber TribunHealth)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun health
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved