Hikmah Ramadhan
Bulan Ramadhan, Bulan Sambung Rasa Dengan Si Miskin
Sebagai manusia yang hidup di era serba modern, kita telah dijangkiti hubungan antar manusia dengan keterlibatan diri dan jiwa serta perasaan yang ter
Dengan kita berbagi pada kaum dhuafa, kita akan melihat bagaimana kehidupan mereka. Mungkin kita akan merasakan bahwa kehidupan kita tidak lebih buruk daripada apa yang mereka alami. Untuk itu, kita akan mulai bersyukur dan merasakan bahwa ada banyak sekali nikmat dari Allah Swt. yang diamanahkan untuk kita.
2. Membangun perasaan empati pada sesama manusia
Dengan berbagi kita bisa ikut melihat dan merasakan apa yang mereka alami. Empati sosial adalah skill. Artinya, ia harus diasah agar bisa muncul dan perlu membiasakan diri untuk berbagi. Tidak muncul secara tiba-tiba bahkan empati juga dibentuk dari kebiasaan atau tanaman nilai di masa kecil. Dengan berempati, in Syaa Allah dorongan kita untuk berbagi juga akan semakin besar.
3. Merasakan hidup lebih manfaat.
Berbagi artinya kita memberi dari apa yang dimiliki. Dengan begitu hidup lebih bermanfaat karena membuat orang lain menjadi lebih bahagia dan terpenuhi kebutuhannya. Berbagi juga bisa mengusir kesedihan mereka serta membuat mereka menjadi lebih baik.
4. Membangun silaturahmi dan persaudaraan
Dengan berbagi kita bisa membangun silahturahmi dengan mereka yang membutuhkan dan terbangun persaudaraan. Jika seseorang memberikan bantuan dengan ikhlas, dengan penuh penghargaan, dan etika yang baik tentu penerima manfaat pun akan senang dengan perlakuan ang diberikan. Sikap ini akan menciptakan persaudaraan dan silaturahmi yang erat.
5. Motivasi untuk lebih banyak beribadah dan berikhtiar
Jika seseorang sudah merasakan manfaat dan nikmatnya berbagi, kita tidak akan pernah berhenti melakukannya hanya sekali saja. Ini seperti hukum kenikmatan dan kebahagiaan, kita akan selalu berusaha mengejarnya karena ingin mendapatkannya kembali. Sama seperti kebahagiaan dalam beribadah.
Dengan puasa Ramadhan, sikap ta’awun atau soldaritas sosial yang luhur itu merupakan hasil dari proses transendensi (hablu min Allah) yang membuahkan sifat kemanusiaan yang luhur (hablu min al-Naas) yang bersifat serba utama.
Di sinilah sejatinya inti dari berpuasa, agar bagaimana seorang yang memiliki kelebihan bisa merasakan bagaimana orang miskin itu merasakan lapar dan dahaga.
Semoga puasa ini semakin meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial kita dan bisa menjadi hamba Allah yang ringan untuk berbagi dan bersedekah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.