Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hikmah Ramadhan

Ramadhan : Bulan Menata Hati

Hati menjadi tempat krusial bagi setiap Mukmin untuk berniat melaksanakan setiap ibadah; mahdhah maupun ghairu mahdhah.

Kolase/HO
Yusno Abdullah Otta, Direktur Pascasarjana IAIN Manado 

Oleh:

Yusno Abdullah Otta
Direktur Pascasarjana IAIN Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam salah satu haditsnya yang terkenal, diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, Rasulullah Saw bersabda:

“Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging, jika daging ini baik maka akan baiklah seluruh jasad, namun jika daging ini rusak maka rusaklah seluruh tubuh, segumpal daging itu adalah hati”

Pesan dari hadits sangat jelas bagaimana hati memiliki peran dan fungsi penting bagi setiap manusia, terutama Mukmin dan Muslim.

Hati menjadi tolok ukur dan standar bagaimana kualitas jasad seseorang.

Hati menjadi tempat krusial bagi setiap Mukmin untuk berniat melaksanakan setiap ibadah; mahdhah maupun ghairu mahdhah.

Niat sendiri merupakan syarat sekaligus sebagai rukun dari ibadah. Tanpa niat, tampaknya amal dan ibadah seseorang tidak akan dinilai oleh Allah karena,

“sesungguhnya semua amal (dan ibadah) didasarkan pada niat” (al-Hadits).

Al-Qur’an juga senantiasa mengingatkan manusia untuk menjaga hati agar tetap memiliki hubungan, selemah apapun hubungan itu, dengan Tuhannya. Islam, dengan berbagai perangkat perintah dan larangannya, dihadirkan Allah juga berfungsi agar setiap Mukmin senantiasa menjaga jalinan hatinya dengan Allah lewat pelaksanaan perintah dan menjauhi larangan.

Keterjalinan hati dengan pemilik hati (Allah) tidak hanya memberikan dampak bagi pelakunya; diantaranya hati ‘menjadi tenang’ (QS al-Ra’d [13]: 28), melainkan juga dapat merawat kemampuan hati untuk mengenali bentuk ujian dalam hidup ini.

Ketenangan dan ketentraman yang dirasakan oleh seseorang hanya dapat dicerna lewat hati. K

arena itu, hati menjadi sumber segala perasaan yang bagi manusia.

Demikian juga sebaliknya, hati mampu merasakan ketidaktenangan, gelisah, dan rasa takut akibat dari berbagai interaksi secara sosial yang kering dari dimensi spiritual.

Al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din (jilid III: 3) menyatakan bahwa terma hati (al-qalb) terdiri dua makna yaitu berbentuk sanubari yang terletak di sebelah kiri bagian dada manusia, berupa daging khusus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved