Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ancaman Zoonosis di Sulut

Minahasa Berpotensi Jadi Daerah Penyebar Penyakit, Minum Saguer, Jual dan Makan Paniki Jadi Pemicu

Hal itu mengingat kebiasaan masyarakatnya yang menjual dan suka mengonsumsi satwa liar, salah satunya kelelawar dan juga minum nira mentah (saguer).

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro
Penampakan daging kelelawar yang dijual di Pasar Langowan Minahasa Sulawesi Utara, Sabtu 21 Oktober 2023. Foto Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro 

Ia mengatakan, di Indonesia sendiri memang belum ditemukan ada virus nipah yang menjangkit ke manusia.

Namun virus itu terdeteksi ada di populasi kelelawar kita.

Untuk merespon kejadian di India soal munculnya virus nipah, kata Farida, sebaiknya memang perlu dilakukan satu penilaian risiko kemungkinan terjadi spill over atau limpasan.

Selain kebiasaan mengonsumsi paniki atau sebutan lain dari kelelawar, hal yang dianggap mengkhawatirkan adalah proses pengangkutan dan penjualan kelelawar.

Mulai dari kelelawar yang diangkut dan dicampur bersamaan dengan hewan lainnya, dan juga bercampurnya hewan satu dengan hewan  lainnya ketika dijual di pasar-pasar yang ada di Minahasa.

"Praktek menggabungkan semua hewan menjadi satu memungkinkan resiko penyebab munculnya virus itu akan menjadi besar atau tinggi," kata Farida.

daging ular, babi putih, babi hutan dan kelelawar ditumpuk di meja yang sama di Pasar Ekstrim yang ada di Minahasa, Sulawesi Utara . Foto Indri Fransiska Panigoro
daging ular, babi putih, babi hutan dan kelelawar ditumpuk di meja yang sama di Pasar Ekstrim yang ada di Minahasa, Sulawesi Utara . Foto Indri Fransiska Panigoro (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)

Founder dan juga sebagai Direktur Konservasi Kelelawar Sulawesi (KKS), Jusuf Kalengkongan mengakui sejak 2013, pihak KKS sudah mengidentifikasi ada virus corona di kelelawar hidup.

Hanya saja belum bermutasi.

"Nanti tunggu sekian tahun baru ada kasus kan covid19. Jadi sebenarnya kalau risiko zoonosis di Sulawesi Utara khususnya Minahasa, Manado dan Bitung jika melihat konsentrasi yang mengonsumsi ini masih sangat tinggi, tentu akan sangat berisiko untuk penyakit zoonotik," kata Jusuf Kalengkongan.

Jusuf Kalengkongan juga meminta masyarakat untuk tidak menganggap remeh ancaman virus zoonosis.

"Siapa yang tahu kedepan. Setelah kita lihat pandemi yang terjadi. Everything can happen. Kalau orang Manado bilang jangan pandang enteng lagi lah," kata Jusuf.

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved