Ancaman Zoonosis di Sulut
Ternyata Hanya 3 Hewan ini yang Dimakan Leluhurnya Orang Minahasa, Ular dan Kelelawar Tak Termasuk
Dulu nenek moyang orang Minahasa tak makan kelelawar. Kelelawar bahkan bukan menjadi hewan pilihan dalam berbagai ritual orang Minahasa.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Adoh musti nae Tomohon kita noh, so hari Sabtu ini mar
bulum dapat rasa kelelawar tje (Aduh sudah harus naik ke Tomohon nih saya, sudah hari Sabtu saya belum makan kelelawar," ucap Kevin kepada teman-teman di sebuah tongkrongan yang ada di kompleks Boulevard 2, Karangria Kota Manado, akhir Oktober 2023 kemarin.
Dari ungkapan Kevin itu kemudian didapat pengakuan mengejutkan lainnya.
Kevin (32), warga Tomohon mengaku jika dalam seminggu dirinya tak makan kelelawar, ada rasa yang kurang dalam dirinya. Bahkan mood Kevin juga berpengaruh.

Tak banyak yang diungkapkan Kevin kepada Tribun Manado.
Namun dirinya mengaku jika tak mengonsumsi paniki ( olahan daging kelelawar ) ada perubahan mood yang dialami.
"Saya bisa marah-marah tidak jelas kalau tidak makan daging kelelawar dalam seminggu," aku Kevin.
Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou, Kota Manado, Hanna Monareh, menanggapi dari sudut pandang psikologi. Menurutnya apa yang dialami Kevin merupakan reaksi dan cara pandang berpikir individunya, di mana dirinya mensugesti bahwa makanan tersebut merupakan kesukaan yang bila tidak dipenuhi keinginannya, maka respon tidak menyenangkan adalah hal yang wajar.
Baca juga: Masyarakat Sulut Konsumsi 12 Ribu Ekor Kelelawar per Hari, Pengucapan dan Natal Capai 100 Ribu Ekor
"Seperti bila kita menginginkan makan kesukaan, apapun itu dan tidak terpenuhi, maka dapat berpengaruh ke emosi untuk sementara namun tidak menetap," kata Hanna.
Soal apakah ada kaitan suasana hati seseorang dengan tidak makan kelelawar dalam seminggu itu bisa picu emosi, kata Hanna Monareh perlu ada penelitian lebih lanjut. Karena sejauh ini belum ada penelitian ilmiah mengenai itu. Namun selama Ia berpraktek sebagai Psikolog Klinis, belum ada klien atau pasien dengan keluhan tidak makan kelelawar maka ber pengaruh ke emosi.
“Adapun masalah emosi karena faktor psikologis lainnya, bukan karena makanan," jelas Hanna Monareh.

Ternyata Hanya 3 Hewan ini yang Dimakan Leluhurnya Orang Minahasa, Ular dan Kelelawar Tak Termasuk
Sudah jadi rahasia umum kalau kelelawar menjadi salah satu hewan yang dimakan masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara.
Sudah puluhan tahun lamanya perayaan besar seperti pengucapan syukur atau thanks giving, paskah, natal, bahkan sampai perayaan kecil seperti baptisan, ulang tahun, pesta pernikahan atau setiap libur seperti hari Minggu atau tanggal merah, kelelawar menjadi menu yang kerap ada di meja masyarakat Minahasa.
Padahal dulu, nenek moyang orang Minahasa tak makan kelelawar. Kelelawar bahkan bukan menjadi hewan pilihan dalam berbagai ritual orang Minahasa.
Namun karena alasan tertentu, kelelawar akhirnya menjadi ikang atau sebutan lauk oleh kebanyakan masyarakat Minahasa.
Baca juga: Minahasa Berpotensi Jadi Daerah Penyebar Penyakit, Minum Saguer, Jual dan Makan Paniki Jadi Pemicu
Penerapan Konsep One Health di Tengah Kebiasaan Masyarakat Sulut Menjual dan Mengonsumsi Satwa Liar |
![]() |
---|
Masyarakat Sulut Konsumsi 12 Ribu Ekor Kelelawar per Hari, Pengucapan dan Natal Capai 100 Ribu Ekor |
![]() |
---|
Minahasa Berpotensi Jadi Daerah Penyebar Penyakit, Minum Saguer, Jual dan Makan Paniki Jadi Pemicu |
![]() |
---|
Kisah Tini Kondoj, Penjual Hewan Ekstrim Pasar Kawangkoan Minahasa, Jarinya Sering Digigit Kelelawar |
![]() |
---|
Ancaman Zoonosis di Balik Perdagangan dan Konsumsi Satwa Liar di Minahasa Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.