Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ancaman Zoonosis di Sulut

Ternyata Hanya 3 Hewan ini yang Dimakan Leluhurnya Orang Minahasa, Ular dan Kelelawar Tak Termasuk

Dulu nenek moyang orang Minahasa tak makan kelelawar. Kelelawar bahkan bukan menjadi hewan pilihan dalam berbagai ritual orang Minahasa.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro
ular piton yang dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara. Daging ular ini dijual satu lapak dengan daging kelelawar. Foto Indri Fransiska Panigoro 

TRIBUNMANADO.CO.ID - "Adoh musti nae Tomohon kita noh, so hari Sabtu ini mar
bulum dapat rasa kelelawar tje (Aduh sudah harus naik ke Tomohon nih saya, sudah hari Sabtu saya belum makan kelelawar," ucap Kevin kepada teman-teman di sebuah tongkrongan yang ada di kompleks Boulevard 2, Karangria Kota Manado, akhir Oktober 2023 kemarin.

Dari ungkapan Kevin itu kemudian didapat pengakuan mengejutkan lainnya.

Kevin (32), warga Tomohon mengaku jika dalam seminggu dirinya tak makan kelelawar, ada rasa yang kurang dalam dirinya. Bahkan mood Kevin juga berpengaruh.

daging kelelawar atau paniki bercampur dengan daging hewan lainnya yang dijual di pasar ekstrim di Minahasa Sulawesi Utara . Foto Tribunmanadpo.co.id/Indri Fransiska Panigoro
daging kelelawar atau paniki bercampur dengan daging hewan lainnya yang dijual di pasar ekstrim di Minahasa Sulawesi Utara . Foto Tribunmanadpo.co.id/Indri Fransiska Panigoro (Foto Tribunmanadpo.co.id/Indri Fransiska Panigoro)

Tak banyak yang diungkapkan Kevin kepada Tribun Manado.

Namun dirinya mengaku jika tak mengonsumsi paniki ( olahan daging kelelawar ) ada perubahan mood yang dialami.

"Saya bisa marah-marah tidak jelas kalau tidak makan daging kelelawar dalam seminggu," aku Kevin.

Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou, Kota Manado, Hanna Monareh, menanggapi dari sudut pandang psikologi. Menurutnya apa yang dialami Kevin merupakan reaksi dan cara pandang berpikir individunya, di  mana dirinya mensugesti bahwa makanan tersebut merupakan kesukaan yang bila tidak dipenuhi keinginannya, maka respon tidak menyenangkan adalah hal yang wajar. 

Baca juga: Masyarakat Sulut Konsumsi 12 Ribu Ekor Kelelawar per Hari, Pengucapan dan Natal Capai 100 Ribu Ekor

"Seperti bila kita menginginkan makan kesukaan, apapun itu dan  tidak terpenuhi, maka dapat berpengaruh ke emosi untuk sementara namun tidak menetap," kata Hanna.

Soal apakah ada kaitan suasana hati seseorang dengan tidak makan kelelawar dalam seminggu itu bisa picu emosi, kata Hanna Monareh perlu ada penelitian lebih lanjut. Karena sejauh ini belum ada penelitian ilmiah mengenai itu. Namun selama Ia berpraktek sebagai Psikolog Klinis, belum ada klien atau pasien dengan keluhan tidak makan kelelawar maka ber pengaruh ke emosi.

“Adapun masalah emosi karena faktor psikologis   lainnya, bukan karena makanan," jelas Hanna Monareh.

ular piton yang dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara. Daging ular ini dijual satu lapak dengan daging kelelawar. Foto Indri Fransiska Panigoro
ular piton yang dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara. Daging ular ini dijual satu lapak dengan daging kelelawar. Foto Indri Fransiska Panigoro (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)

Ternyata Hanya 3 Hewan ini yang Dimakan Leluhurnya Orang Minahasa, Ular dan Kelelawar Tak Termasuk

Sudah jadi rahasia umum kalau kelelawar menjadi salah satu hewan yang dimakan masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara.

Sudah puluhan tahun lamanya perayaan besar seperti pengucapan syukur atau thanks giving, paskah, natal, bahkan sampai perayaan kecil seperti baptisan, ulang tahun, pesta pernikahan atau setiap libur seperti hari Minggu atau tanggal merah, kelelawar menjadi menu yang kerap ada di meja masyarakat Minahasa.

Padahal dulu, nenek moyang orang Minahasa tak makan kelelawar. Kelelawar bahkan bukan menjadi hewan pilihan dalam berbagai ritual orang Minahasa.

Namun karena alasan tertentu, kelelawar akhirnya menjadi ikang atau sebutan lauk oleh kebanyakan masyarakat Minahasa.

Baca juga: Minahasa Berpotensi Jadi Daerah Penyebar Penyakit, Minum Saguer, Jual dan Makan Paniki Jadi Pemicu

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved