Ancaman Zoonosis di Sulut
Masyarakat Sulut Konsumsi 12 Ribu Ekor Kelelawar per Hari, Pengucapan dan Natal Capai 100 Ribu Ekor
Satu pedagang di Pasar Ektrim Kawangkoan bisa menjual 70 hingga 100 kilogram kelelawar hanya dalam waktu 3 jam saja.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Di Minahasa Selatan (Minsel) ada Pasar Tareran hingga Pasar Amurang. Info didapat di Pasar Motoling Minsel juga menjual daging kelelawar.
Untuk pasar tradisional di Minahasa Utara (Minut) ada Pasar Airmadidi.
Sedangkan pasar tradisional di Manado ada Pasar Bersehati, Pasar Bahu, dan Pasar Karombasan.
Namun untuk daging ekstrim, ada yang menjualnya di Pasar Karombasan.
Sedangkan pasar tradisional yang paling banyak pembeli dan penjual daging kelelawar dan hewan ekstrim lainnya yakni Pasar Langowan.
Di Pasar Langowan setiap harinya diperkirakan 3 ribu hingga 5 ribu ekor kelelawar yang bisa laku dan dibawa pulang pembeli.

Angka ini bisa bertambah kalau ada perayaan besar seperti natal dan pengucapan. Sebagai contoh, sehari sebelum pengucapan ada 15 ribu ekor kelelawar yang bisa habis terjual. Sedangkan pada hari H pengucapan ada 15 ribu hingga 17 ribu ekor kelelawar yang habis diburu pembeli di Pasar Langowan saja.
"Langowan dan Kawangkoan hampir-hampir sama untuk satu hari pasar. Itu hanya di pasar belum yang tidak di pasar," kata Jusuf.
Kata Jusuf, dulunya Tomohon juga sama,namun karena di Kota Bunga itu kini sudah ada aturan ketat jadi angka penjualan paniki tak sebanyak dulu lagi.
"Dipastikan itu kalau ada pengucapan atau natal di seluruh pasar yang ada di Sulawesi Utara yang menjual daging kelelawar seperti pasar yang ada di Minahasa hingga Manado ada 90 ribu hingga 100 ribu ekor kelelawar yang terjual,” ungkap Jufri.
MAU NONTON VIDEO LIVE PASAR EKSTRIM? KLIK LINK DI BAWAH YA!
Ia menjelaskan lagi, harga jual kelelawar dari pemburu hingga penjual itu berbeda. Jika di kalangan pemburu harga kelelawar 20 ribu rupiah per kilogram. Kalau sudah di tangan penjual, harga kelelawar bervariasi. Ada yang 65 ribu rupiah per kilogram hingga 100 ribu rupiah per kilogramnya.
Besarnya jumlah kelelawar yang dijual di Sulawesi Utara setiap harinya itu turut dipengaruhi oleh kebiasaan beberapa kelompok masyarakatnya yang memercayai kelelawar memiliki khasiat kesehatan.
Hal ini pula yang membuat tingginya konsumsi kelelawar oleh warga Sulawesi Utara, khususnya masyarakat Minahasa, meski kelelawar disebut sebagai penyebab virus covid-19.
Tidak hanya itu, terjadinya lonjakan penjualan dan pembelian kelelawar juga disebabkan oleh adanya restoran eksklusif, di mana pengunjungnya bisa melihat hewan tersebut di masak langsung di tempat.
Sulut
kelelawar
pengucapan
Natal
Pasar Langowan
Pasar Kawangkoan
Pasar Tomohon
Konservasi Kelelawar Sulawesi
Jusuf Kalengkongan
paniki
Penerapan Konsep One Health di Tengah Kebiasaan Masyarakat Sulut Menjual dan Mengonsumsi Satwa Liar |
![]() |
---|
Ternyata Hanya 3 Hewan ini yang Dimakan Leluhurnya Orang Minahasa, Ular dan Kelelawar Tak Termasuk |
![]() |
---|
Minahasa Berpotensi Jadi Daerah Penyebar Penyakit, Minum Saguer, Jual dan Makan Paniki Jadi Pemicu |
![]() |
---|
Kisah Tini Kondoj, Penjual Hewan Ekstrim Pasar Kawangkoan Minahasa, Jarinya Sering Digigit Kelelawar |
![]() |
---|
Ancaman Zoonosis di Balik Perdagangan dan Konsumsi Satwa Liar di Minahasa Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.