Sejarah
Isi Pidato Soekarno yang Viral Sebelum Dikepung Tentara Belanda: Mungkin Saya akan Dibunuh
Pidato yang ditayangkan oleh Radio Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember 1948 itu viral dan didengar jutaan rakyat Indonesia di seluruh negeri.
Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang berdaulat dan berhak hidup bebas! Saudara-saudara sekalian! Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya.
Mungkin saya akan ditangkap, mungkin saya akan dibunuh, mungkin saya akan dibuang.
Tetapi, apapun yang terjadi pada saya, saya tetap setia kepada Republik Indonesia! Saya tetap setia kepada Pancasila! Saya tetap setia kepada Undang-Undang Dasar 1945!
Saudara-saudara sekalian! Jika saya tidak bisa memimpin perjuangan ini lagi, saya percaya bahwa ada pemimpin-pemimpin lain yang akan menggantikan saya.
Saya percaya bahwa ada jutaan Soekarno di seluruh Indonesia yang akan melanjutkan perjuangan ini.
Saya percaya bahwa rakyat Indonesia tidak akan pernah menyerah kepada penjajah! Saudara-saudara sekalian! Hidup Republik Indonesia! Hidup rakyat Indonesia! Merdeka atau mati!"
Pidato itu disiarkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dan didengar oleh jutaan pendengar di seluruh negeri.
Pidato itu juga menggugah semangat para pejuang yang masih bertahan di luar kota.
Salah satunya adalah Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang saat itu sedang sakit paru-paru dan harus dibawa dengan tandu oleh para pengawalnya.
Sudirman memerintahkan para komandan TNI untuk melakukan gerilya dan serangan-serangan kejutan terhadap pasukan Belanda.
Ia juga memerintahkan untuk membentuk Komando Djawa Tengah (Kodjateng), sebuah pemerintahan sementara yang bertugas mengatur urusan sipil dan militer di Jawa Tengah.
Sementara itu, di Yogyakarta, Soekarno dan para tawanan lainnya dibawa ke Istana Kepresidenan oleh pasukan Belanda.
Di sana, mereka disambut oleh Kolonel van Langen, komandan militer Belanda di Yogyakarta.
Van Langen menawarkan Soekarno untuk bekerja sama dengan Belanda dalam membentuk pemerintahan federal di Indonesia.
Ia juga menjanjikan bahwa Soekarno akan diberi kekuasaan sebagai kepala negara federal tersebut.
Kisah AH Nasution, Pahlawan Nasional Indonesia, Konseptor Perang Gerilya yang Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Amir Syarifuddin, Pejuang Tiga Zaman: Kolonial, Jepang, dan Revolusi RI |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole |
![]() |
---|
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.