Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Podcast

Masa Depan Kelapa di Sulawesi Utara, Ismail Maskromo: Perlu Peremajaan dan Pemanfaatan

Ismail Maskromo mengupas tuntas tentang masa depan tanaman kelapa di Sulawesi Utara dalam podcast tribunmanado di Kedai Hijau, Selasa (1/8/2023).

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado
Ismail Maskromo (kiri) mengupas tuntas tentang masa depan tanaman kelapa di Sulut dalam podcast tribunmanado di Kedai Hijau, Selasa (1/8/2023). 

Pemiliknya masih beroleh keuntungan ekonomi.

Bagaimana anda melihat kondisi kelapa di Sulut?

Kelapa masih ikon Sulut. Itu jangan diganti. Menurut saya kelapa di Sulut masih stabil.

Luasannya yang lalu 278 ribu hektare, kini 260 ribuan hektare.

Lahan kelapa menurun karena pembangunan perumahan di beberapa daerah.

Umumnya tanaman kelapa di Sulut berusia tua, warisan oma opa. Umurnya 60 hingga 100 tahun. Jadi perlu peremajaan.

Kelapa sudah terlalu tinggi hingga sulit dinaiki.

Di Indonesia, areal tanaman kelapa terluas berada di Riau. Kemudian Sulut, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulteng.

Persoalannya sama saja. Kelapa ini sepertinya tidak terlalu diperhatikan karena dianggap dapat tumbuh tanpa perawatan.

Bagaimana strategi riset ke depan?

Tentu riset yang kami lakukan berdasarkan identifikasi masalah.

Peremajaan butuh bibit. Ada sebuah bibit dari Kebumen Jawa Tengah yang hanya butuh dua tahun setengah untuk tumbuh dewasa.

Kemudian budidaya. Harus ada pemupukan. Lalu antisipasi hama.

Lantas pemanfaatannya. Jangan hanya kopra. Tapi bisa ditingkatkan jadi VCO. Harganya tiga kali nilai Kopra. Bisa juga diambil niranya. Harganya lima kali dari kopra.

Nira ini harus dipanen setiap hari hingga petani harus ke kebun tiap hari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved