Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Podcast

Cerita Michael Thungari, Awalnya Pebisnis dan Pecinta Olahraga, Kini Pimpin Sangihe

Langkah politik Michael Thungari bermula dari kecintaannya pada dunia olahraga. Kini, ia menjabat sebagai Bupati Kepulauan Sangihe.

|
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Tribun Manado
PODCAST - Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari berbicara dalam Podcast Tribun Manado, di Kantor Tribun Manado, Jalan AA Maramis, Kairagi Dua, Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu, 6 Agustus 2025. Ia mengulas kiprahnya dari dunia usaha hingga terjun ke dunia politik. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Langkah politik Michael Thungari bermula dari kecintaannya pada dunia olahraga. 

Kini, ia menjabat sebagai Bupati Kepulauan Sangihe.

Sebelumnya meniti karier sebagai pengusaha dan sempat terpilih sebagai anggota DPRD Kepulauan Sangihe.

Berikut sepenggal cerita perjalanan karier Michael Thungari yang dibeberkan saat tampil sebagai narasumber Tribun Podcast di Studio Tribun Manado, Jalan AA Maramis, Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Agustus 2025.

Dipandu Pemimpin Redaksi Jumadi Mappanganro.

Perbincangan ini mengangkat tema Gebrakan Sang Pemimpin: Dari Legislator ke Eksekutor, Panggilan Michael Thungari Memimpin Kabupaten Kepulauan Sangihe

Michael Thungari menceritakan bagaimana perjalanan hidupnya dari masa kecil di Desa Kuma, keterlibatannya dalam sepak bola, hingga keputusannya memasuki politik praktis.

Berikut petikan wawancaranya

Mohon diceritakan masa kecil Anda? 

Kebetulan mama saya orang Manado. Dulu dia datang melancong ke Sangihe dan bertemu dengan ayah saya.

Sehabis SMA mama menikah dan karena orang tuanya di Manado, maka saya dia kembali di Manado dan saya dilahirkan di Manado

Umur satu bulan dibawa lagi ke Sangihe dan memulai masa kecil saya di sana.

Tepatnya di Desa Kuma, Tabukan Tengah, Kepulauan Sangihe.

Di tempat itu tidak terlalu banyak orang yang berada, jadi secara ekonomi biasa-biasa saja, tetapi masyarakatnya membaur dengan baik. 

Kebetulan cuman kami yang etnis Tionghoa yang ada di kampung tersebut maka kami diajarkan untuk berteman dan bergaul dengan siapa saja. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved