Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

MTPJ 16 – 22 Juli 2023 – Yoel 2:18-27 “Bersorak-soraklah dan Bersukacitalah Karena Tuhan”

Pada hakikatnya, setiap manusia dalam kehidupannya di manapun ia berada pasti pernah mengalami tantangan, persoalan dan pergumulan

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
gatewaypeople.com
Renungan harian hari ini 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada hakikatnya, setiap manusia dalam kehidupannya di manapun ia berada pasti pernah mengalami tantangan, persoalan dan pergumulan berkaitan dengan ekonomi, lingkungan hidup, hukum, pendidikan, sosial, budaya, politik dan lain sebagainya.

Secara khusus tentang tanah sabagai sarana produksi kebutuhan bahan pokok terancam kering dan gersang, menurun kualitas kesuburan karena penebangan pohon secara liar, polusi dan berbagai persoalan alam yang rusak karena dieksploitasi berlebihan melampaui batas toleransi.

Situasi ini mengancam keberlangsungan hidup umat manusia dan alam. Sehingga tidak ada lagi sorak-sorai dan sukacita dalam kehidupan. Dengan demikian manusia membutuhkan pemulihan untuk melanjutkan hidup.

Renungan harian hari ini
Renungan harian hari ini (pexels.com)

Menurut KBBI bersorak artinya berteriak-teriak ‘horehore’ dan sebagainya; bergembira (bersuka-suka) dengan berteriak-teriak. Bersorak-soraklah berarti: bergembira, bersukacita dengan girang. Sedangkan bersukacita artinya bersuka hati dan bergirang hati.

Bagai orang percaya sukacita merupakan kualitas perasaan hati berdasarkan pada Tuhan Allah sebagai sumber kebahagiaan. Jadi, bersorak-sorak dan bersukacita adalah bentuk ekspresi dari sebuah pernyataan syukur atas pertolongan TUHAN yang memulihkan dan menyelamatkan manusia dan alam. Tema, “Bersorak-soraklah Dan Bersukacitalah Karena Tuhan” akan menuntun perenungan kita sepanjang minggu ini.

PEMBAHASAN TEMATIS ■
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Yoel artinya Tuhan (Yahweh) adalah Allah (Elohim). Nabi Yoel dikenal dengan pemberitaannya tentang Hari Tuhan (Yom Yahweh) yang besar dan mengagumkan dan mengajak para imam dan seluruh umat agar bertobat untuk menyambut kedatangan hari Tuhan.

Juga menyatakan tentang bencana yang menimpa umat Israel.

Janji pemulihan Tuhan bagi umat akan terjadi apabila mau bertobat, mereka akan menikmati berkat materi dan rohani. Berkat materi yakni melalui perubahan alam yang kembali bersemi dan memberikan keceriaan bagi tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.

Suatu kondisi yang kontras akan terjadi, masa kekeringan dan kelaparan (Yoel.1: 10-12, 16-18,20) akan diganti dengan masa kesuburan dan kelimpahan (Yoe1.2: 19, 21-24, 26); tanaman yang diserang oleh hama belalang (Yoe1.1:4) akan dipulihkan (Yoe1.2:15); ancaman dari bangsa yang kuat akan dijauhkan (Yoel.1:6; 2:19-20,25); dipermalukan dan menjadi celaan bangsa-bangsa tidak akan dialami lagi (Yoe1.2:17; 26-27). Walaupun waktunya tidak dinyatakan secara pasti, tetapi tersirat, umat berbalik kepada Tuhan Allah melalui pertobatan (2:12-17).

Baca juga: Renungan Kristen Mazmur 113:3, Dari Fajar hingga Senja

Yoel 2:18-27 merupakan pemberitaan tentang janji pemulihan Yehuda dan Yerusalem. Keadaan akan dipulihkan setelah malapetaka yang membinasakan tanah dan segala yang hidup di atasnya.

Bicara soal tanah (erets) dipahami sebagai metafora ikatan perjanjian antara Yahweh dengan Israel yang selalu diingat disepanjang sejarah Israel sebagai umat Allah. Eksistensi Israel selalu terjamin selama tanah perjanjian itu memberikan kehidupan kepada mereka.

Kehilangan atas pemilikan ataupun produktivitas tanah adalah suatu ancaman besar bagi perjalanan bangsa Israel dalam kedudukannya sebagai umat pilihan Tuhan.

Pernyataan dalam ayat 18, “Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya”…(ay.18a). Kata `cemburu. digunakan dalam Perjanjian Lama sebagai metafora hubungan Tuhan Allah dengan Israel sebagai pasangan suami istri (bdk. Hos.2:18-19).

Dalam hubungan perkawinan tersebut maka sewajarnyalah akan menimbulkan kecemburuan bila terjadi ada satu pihak berperilaku yang tidak setia. (bnd. Keluaran 20:5; Yesaya 9:6).

Cemburu (Ibr. Qana’) merasa tidak senang melihat; sirik; kurang percaya; curiga (karena iri hati): Cemburu (Ingg. Jealousy) iri hati yang membangkitkan kemarahan. Tuhan menjadi cemburu secara positif berarti Tuhan Allah menuntut kesetiaan dan ibadah hanya kepada-Nya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved