Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

TKI Asal Sulawesi Utara Beberkan Nikmatnya Kerja di Luar Negeri, Peluang Kerja Lebih Terbuka

Banyak warga Sulawesi Utara yang memilih bekerja di luar negeri. Salah satu TKI mengatakan bahwa peluang kerja lebih terbuka lebar.

Tribunmanado.co.id/Istimewa
Rivaldy Waworuntu, pria asal Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara, yang bekerja sebagai marketing di Kamboja. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Banyak orang memilih kerja di luar kota bahkan sampai ke luar negeri karena merasa sulit bekerja di kota sendiri.

Bahkan tidak sedikit orang yang merantau untuk mencari kerja ke luar negeri demi memenuhi kebutuhan hidup dan juga menambah pengalaman.

Apalagi beberapa perusahaan kebanyakan mencari para pelamar dengan modal pengalaman kerja.

Ini membuat para pelamar yang baru lulus kesulitan untuk mencari pekerjaan di Sulut dan akhirnya memilih untuk merantau keluar kota bahkan sampai ke luar negeri.

Salah satunya Rivaldy Waworuntu, pria asal Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara yang saat ini sedang bekerja di Kamboja sebagai marketing di salah satu perusahaan.

Dia memilih bekerja di luar negeri karena merasa lowongan pekerjaan yang terbuka lebar serta punya peluang untuk bekerja di sana.

"Saya memilih kerja di luar negeri karena di sini memang membutuhkan banyak karyawan untuk bekerja di perusahaan mereka," ucapnya saat ditelepon via Whatsapp, Selasa (13/6/2023).

Menurut lelaki yang akrab disapa Valdy ini, lowongan kerja di luar negeri tidak terlalu memikirkan soal pendidikan, asal para pelamar punya keinginan bekerja.

"Kalau di sini soal pendidikan itu tetap dipertimbangkan buat tentukan posisi kerja, tapi yang paling penting mereka mau bekerja dulu. Saat interview saja sudah 90 persen peluang pelamar bisa diterima bekerja," tambahnya.

Walaupun terkendala dengan bahasa, namun dia merasa bekerja di sana lebih nyaman dibanding bekerja di Indonesia.

Baca juga: Sinyal Partai Gerindra Tambah Koalisi, Golkar Disebut Bisa Bergabung di KKIR

Baca juga: Fakta Sidang Mario Dandy Satriyo Sempat Ancam D, Jonathan Latumahina: Bakal Ditembak Pakai Brimob

"Memang di sini terkendala dengan bahasa, tapi untuk tekanan kerja saya rasa masih di Indonesia tekanan kerja lebih berat," ungkapnya.

Dia mengatakan jika kebanyakan orang suka memilih-milih pekerjaan yang akhirnya membuat mereka kesulitan mendapat kerja.

"Kalau di Sulut, kebanyakan orang pilih-pilih kerja akhirnya susah mereka dapat kerja. Tapi kalau di sini asalkan mau bekerja, bisa langsung diterima," tambahnya.

Tapi walaupun banyak kemudahan bekerja di luar negeri, Valdy mengatakan bekerja di sini bisa sampai 12 jam.

"Walaupun memang nyaman, tapi untuk waktu kerja memang sedikit lebih panjang dibandingkan di Indonesia. Disini bisa bekerja bisa sampai 12 jam sehari," ungkapnya.

Rivaldy Waworuntu, pria asal Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara
Rivaldy Waworuntu, pria asal Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara, yang bekerja sebagai marketing di Kamboja.

Namun, di balik itu semua Valdy berharap Indonesia khususnya Sulawesi Utara (Sulut) bisa membuka banyak lapangan kerja untuk para pelamar yang ingin bekerja.

"Saya berharap di Sulut bisa buka banyak lowongan kerja supaya banyak orang yang bekerja di sana. Lalu untuk syarat dalam bekerja bisa diringankan lagi karena kan banyak pelamar yang baru menyelesaikan studi, jadi belum ada pengalaman kerja," tutupnya.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved