Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

BMKG Sebut Gelombang Kelvin Jadi Salah Satu Penyebab Curah Hujan di Sulut Meningkat

Hal ini dibenarkan oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Isvara Savitri
CUACA BURUK - Gelombang tinggi di Teluk Manado, Sulawesi Utara, Senin (27/10/2025). Cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi selama sepekan. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Beberapa waktu belakangan sejumlah wilayah di Sulawesi Utara mengalami cuaca ekstrem, termasuk Kota Manado.

Rupanya Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem akan berlangsung selama sepekan.

Hal ini dibenarkan oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut.

Ada sejumlah faktor penyebabnya, yaitu:

1. Madden–Julian Oscillation (MJO) saat ini berada pada fase 4 dan 5 (maritime continent), yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

2. Nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang negatif di wilayah Sulawesi Utara menunjukkan peningkatan aktivitas konvektif yang mendukung pembentukan awan hujan.

3. Gelombang Kelvin yang diprediksi akan melintasi wilayah Sulawesi Utara turut meningkatkan potensi curah hujan dan kejadian kilat/petir di sejumlah daerah.

KUALA JENGKI - Kuala Jengki, Manado, Sulawesi Utara, Senin (27/10/2025). Warga sekitar Kuala Jengki mulai siaga menghadapi musim hujan.
KUALA JENGKI - Kuala Jengki, Manado, Sulawesi Utara, Senin (27/10/2025). Warga sekitar Kuala Jengki mulai siaga menghadapi musim hujan. (Tribunmanado.com/Isvara Savitri)

4. Nilai anomali Suhu Permukaan Laut (SST) pada rentang 0,0–1,5 °C di perairan sekitar Sulawesi Utara juga berperan dalam menambah massa uap air yang mendukung pertumbuhan awan konvektif.

5. Kondisi belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Sulawesi Utara berpotensi meningkatkan pembentukan awan-awan hujan.

6. Labilitas lokal yang kuat turut mendukung pertumbuhan awan hujan yang disertai kilat/petir di sejumlah wilayah Sulawesi Utara.

Khusus gelombang Kelvin, Astrid memprediksi akan berlangsung selama beberapa hari.

"Gelombang Kelvin diprakirakan masuk wilayah Sulut tanggal 30 Oktober-2 November 2025," katanya ketika dihubungi, Senin (27/10/2025).

Untuk itu, Astrid meminta masyarakat dan stakeholder lintas sektoral agar tetap waspada dengan kondisi curah hujan tinggi disertai angin kencang.

"Karena masih akan intens terjadi hampir di seluruh wilayah Sulut," tambahnya.

Baca juga: Hati-Hati, Modus Pencurian 8 Sepeda Motor di Manado dan Mitra, Pelaku Selalu Lakukan Hal Ini

Baca juga: PON Bela Diri Kudus Resmi Ditutup, Manado Jadi Tuan Rumah Tahun 2026

Kemudian, masyarakat diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruangan atau saat berkendaran.

Masyarakat juga diminta menghindari daerah berpotensi banjir, pohon tumbang, serta rawan longsor.(*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved