Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Dampak Udara dengan Kualitas Buruk terhadap Tubuh, Berrisiko Tinggi

Tubuh akan memberikan reaksi tertentu ketika menghirup udara dengan kualitas buruk. Berikut beberapa di antaranya.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ilustrasi udara dengan kualitas buruk. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa hari terakhir, udara di Jakarta kembali menjadi sorotan.

Pada Jumat (9/6/2023), IQAir menunjukkan bahwa indeks udara Jakarta berada di angka 152.

Polutan utama mencapai PM 2,5 dan nilai konsentrasi 57 mikrogram per meter kubik.

Hasilnya, Jakarta menempati posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Hal itu tentu bisa mengganggu kesehatan tubuh.

Tubuh kita sangat pintar.

Ia akan memberikan gejala tertentu begitu menghirup udara kualitas buruk.

Dilansir dari Best Life, berikut respons tubuh ketika Anda menghirup udara dengan kualitas buruk dengan intensitas yang cukup lama:

1. Iritasi pada mata dan tenggorokan

Kualitas udara yang buruk bisa berdampak pada kesehatan mata dan tenggorokan.

Tenggorokan bisa saja gatal dan mata juga mengalami iritasi jika terpapar udara buruk terus menerus.

Seseorang juga sangat mungkin mengalami batuk, kesulitan bernapas, dan masalah kesehatan lainnya.

Kelompok yang paling rentan merasakan dampak tersebut adalah mereka yang memiliki masalah paru-paru, seperti asma, alergi, dan penyakit pernapasan lainnya.

2. Risiko sinus

Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Dunia, Pertamina Fuel Terminal Gorontalo Lepas Tukik dan Bersihkan Pantai Dunu

Baca juga: Bacaleg Baby Boomer Sulawesi Utara yang Bisa Rontokkan Milenial di Dapil DPR RI, Ada Duo Lumentut

Hidung yang terus menerus menghirup udara berkualitas buruk dapat merusak jaringan halus hidung, sinus, dan paru-paru.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved