Catatan Wartawan
Misteri Pembunuhan Dua Bayi Kembar
TKP di Winangun. Aku ke sana dengan sepeda motor, menerobos hujan rintik - rintik dengan jaket yang kupakai terbalik.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Radio HT polisi dalam tasku mengabarkan penemuan mayat bayi kembar.
Sabtu yang romantis bersama pacar pun batal. Malam minggu jadi berbau darah. Itu peristiwa 11 tahun lalu.
Saat aku masih wartawan kriminal.
TKP di Winangun. Aku ke sana dengan sepeda motor, menerobos hujan rintik - rintik dengan jaket yang kupakai terbalik.
Setiba di sana, rumah itu sudah dipenuhi polisi dan warga.
Police line belum dipasang hingga aku pun bisa langsung menuju ke kamar mandi, tempat dua bayi malang itu ditemukan tewas.
Pemandangan itu tak bisa kulupakan hingga kini.
Dua bayi kembar berusia dua bulan digeletakkan dalam loyang besar pada posisi sebelah menyebelah.
Keduanya tampak tenang. Seperti tertidur.
Tak ada tanda kekerasan pada tubuh keduanya. Ini pembunuhan sadis.
Pembunuhnya berdarah dingin.
Dua bayi itu ditaruh dalam posisi yang sangat teratur. Sangat presisi.
Tak jauh dari sana, duduk sang ibu kedua bayi. Ia menangis sembari menjerit.
Sambil menggendong seorang bayi lagi.
Ternyata tiga bayi itu kembar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.