Opini
Peran Tokoh Agama dalam Pelestarian lingkungan dan Perlindungan Hutan Tropis
Ditulis dosen FTIK Instituti Agama Islam Negeri atau IAIN Manado Abdul Muis Daeng Pawero
Anggapan tersebut kemudian didukung oleh kebiasaan sebagian besar masyarakat yang masih menjadikan selokan, sungai, dan laut seolah-olah sebagai tempat sampah praktis dan tersedia setiap saat.
Baca juga: Ahmad Rajafi Daftar Bakal Calon Rektor IAIN Manado 2023-2027
Sepertinya kebiasaan menggunakan selokan, sungai dan laut sebagai tempat sampah telah menjadi seperti apa yang dikatakan oleh filsuf dan sosiolog Prancis, Pierre Bordieu, sebagai habitus.
Habitus bukanlah perilaku alamiah yang dimiliki manusia sejak lahir, melainkan internalisasi struktur dan perilaku sosial yang 'dibatinkan'.
Dengan begitu, ketidak-pedulian akan kelestarian lingkungan, hingga kebiasaan menggunakan sungai dan laut sebagai tempat sampah, pada hakikatnya bukanlah kebiasaan manusia sejak lahir, melainkan perilaku sebagian masyarakat di lingkungan sekitar yang kemudian 'dibatinkan' sehingga menjadi kebiasaan (habitI) personal yang sulit (atau bahkan tidak akan) hilang.
Namun demikian, tidak semua masyarakat tidak peduli dengan masalah sampah maupun kelestarian lingkungan.
Dengan semakin meningkatnya bencana akibat pengrusakan hutan dan sampah yang dibuang sembarangan, maka kepedulian terhadap lingkungan terlihat semakin meningkat.
Beberapa komponen masyarakat yang tergabung dalam organisasi sosial, lembaga pendidikan, hingga organisasi waralaba telah turut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan.
Beberapa di antaranya misalnya, pada Sabtu (21/2/2022) manajemen Fresh Mart Manado melakukan kegiatan bersih-bersih teluk Manado.
Dua puluhan manajemen dan karyawan pusat perbelanjaan besar di Manado ini turun langsung di muara Sungai Sario, Teluk Manado untuk membersihkan sampah yang berserakan.
Baca juga: Menguatkan Tradisi, Meleburkan Imaji: Membangun IAIN Manado dari Pinggiran
Selanjutnya, pada 7 Oktober 2022 PT. PLN Sulutenggo menyelenggarakan kegiatan penanaman 130 bibit pohon mahoni sebagai bentuk peduli lingkungan.
Walaupun pihak PLN senantaiasa menjadikan pohon sebagai salah satu faktor yang membahayakan sambungan kabel listrik karena resiko tumbang, namun tidak menghalangi perusahaan BUMN ini untuk menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Juga pada 16 Desember 2022, MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan dalam rangka perayaan Hari Amal Bhakti.
Demikian pula dengan organisasi pemuda dan organisasi sosial lainnya, yang telah melakukan hal serupa.
Lalu, apa kaitannya narasi tersebut dengan peran tokoh agama dalam perlindungan hutan dan pelestarian lingkungan?
Sependek pengalaman saya, sangat jarang tokoh agama, apapun agamanya, maupun para mubaligh muslim yang mengangkat isu lingkungan dalam setiap ceramahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.