Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sangihe Sulawesi Utara

Angka Stunting di Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Sejak 3 Tahun Terakhir Menurun

Dalam tiga tahun terakhir, angka kasus stunting di Kepulauan Sangihe menurun. Pemerintah desa bahkan diminta mengalokasikan dana khusus.

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Isvara Savitri
Nelty/Tribun Manado
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kepulauan Sangihe Jopy Thungari. 

Baca juga: Sosok Andrei Angow Bandahara PDI Perjuangan Sulawesi Utara, Lulusan Luar Negeri

Baca juga: Gempa Terkini Sore Ini Senin 9 Januari 2023, Baru Saja Guncang Laut, Info BMKG Magnitudonya

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) Sangihe, dr Jopy Thungari, selaku Ketua Tim Audit Kasus Stunting Sangihe menjelaskan, dalam setahun tim mengukur sebanyak dua kali, yakni di bulan Februari dan Agustus 2022.

“Jadi setiap kali pengukuran di wilayah 17 puskesmas telah terjadi penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dan saat ini masih dilakukan rembuk stunting di kecamatan untuk menggalang komitmen dari seluruh stakeholder agar peduli serta mencari faktor yang menjadi penyebab sampai timbulnya stunting di wilayah tersebut,” jelas Jopy Thungari.

Dan juga untuk mendukung percepatan pencegahan dan penanganan stunting kampung, Jopy Thungari juga meminta para kapitalaung (kepala kampung) agar mengalokasikan lewat dana desa untuk membantu penanggulangan stunting.

Kasus stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2020 turun.
Ilustrasi anak stunting.

“Misalnya dalam pemberian makanan tambahan ataupun memperhatikan pekerjaan dari kader-kader tim pendamping keluarga, supaya bisa teratasi semuanya,” ujar Thungari.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved