Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Sepabola

Protes Larangan LGBT di Qatar, Winda Rela Tak Nonton Ronaldo di Piala Dunia 2022

Siapapun yang masuk rumah orang haruslah menghargai aturan dalam rumah tersebut. Begitupun Qatar.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Jumadi Mappanganro
AFP/YUKI IWAMURA
Piala Dunia 2022 Qatar 

Hingga hari ketiga pagelaran Piala Dunia, tak ada kapten yang mengenakan ban kapten bertuliskan One Love.

Kapten Inggris Harry Kane yang awalnya menggebu gebu ingin mengenakan ban kapten One Love, ternyata urung.

Ia memakai ban kapten biasa dalam pertandingan melawan Iran.

Sebagai gantinya Kane dan kawan kawan melakukan aksi jongkok di pembuka laga versus Iran. Pun timnas Jerman.

Sebelum bertarung lawan Jepang, mereka melakukan aksi tutup mulut. Cara ini lebih safe.

Pesan dukungan terhadap LGBT tersampaikan tanpa melanggar aturan.

Baca juga: Niat Cari Alkohol, Suporter Inggris Malah Diajak Sultan Qatar ke Rumah hingga Main dengan Anak Singa

Menurut hemat saya, ini adalah masalah menghargai. LGBT menuntut dihargai.

Begitu juga Qatar. Mereka juga minta dihargai. Qatar adalah negara Muslim yang mengharamkan LGBT.

Siapapun yang masuk rumah orang haruslah menghargai aturan dalam rumah tersebut. Begitupun Qatar.

Siapapun yang masuk Qatar harus menghargai aturan di sana. Dunia setelah Piala Dunia terancam gelap. Resesi dan krisis pangan mengintai.

Harapan, semangat, solidaritas satu dunia dan optimisme bahwa kita akan baik baik saja meski di tengah badai, itulah yang musti dihidupkan dalam Piala Dunia ini.

Isu aneh macam LGBT sebaiknya disingkirkan dulu. (Arthur Rompis)

Ikuti beragam berita menarik dan update Tribun Manado lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Relawan Palsu dan Politik Rente

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved