Catatan Sepabola
Protes Larangan LGBT di Qatar, Winda Rela Tak Nonton Ronaldo di Piala Dunia 2022
Siapapun yang masuk rumah orang haruslah menghargai aturan dalam rumah tersebut. Begitupun Qatar.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Jumadi Mappanganro
WINDA enggan menonton Piala Dunia 2022 Qatar. Padahal ia suka sepakbola.
Tim andalannya Portugal. Pemain kesukaannya Cristiano Ronaldo.
Musabab Winda tak mau nonton Piala Dunia 2022 adalah pelarangan LGBT di Piala Dunia kali ini.
Winda adalah LGBT. Aslinya ia pria. Nama prianya entah siapa. Orang hanya tahu namanya Winda.
"Saya benci Piala Dunia kali ini, seperti ada narasi untuk menekan kaum LGBT," kata dia kepada saya.
Winda mengaku berat tak menonton Piala Dunia. Sempat ada pergumulan di hatinya.
Baca juga: Timnas Jepang di Piala Dunia 2022, Jiwa Samurai di Padang Gurun
Namun yang menang adalah cinta pada takdirnya. Sepakbola, bagaimana pun indahnya, harus menyingkir dulu.
"Banyak LGBT di Manado tak mau nonton lagi Piala Dunia," kata dia.
Isu LGBT lagi hangat dalam Piala Dunia 2022. Qatar sang tuan rumah ngotot melarang LGBT di Piala Dunia beserta semua hal yang berhubungan dengan itu.
Mereka mengancam menyita asesoris pelangi, lambang LGBT, dari para suporter.
Para aktivis LGBT pun ramai protes. Dalil mereka, LGBT adalah hak setiap manusia dan karena itu harus dihormati.
Sejumlah negara eropa segendang sepenarian dengan para aktivis ini.
Beberapa negara berencana melakukan protes di lapangan sepakbola.
Baca juga: Rakyat Argentina Menanti Oase di Tengah Gurun Derita
Caranya, sang kapten akan mengenakan ban kapten bertuliskan One Love. FIFA ternyata membela Qatar.
Mereka mengancam akan memberi kartu kuning bagi pemain yang mengenakan ban kapten itu.